Mohon tunggu...
Ratih R. Kai
Ratih R. Kai Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu pendek. Seni itu panjang. Agama itu dalam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Flash Fiction

7 Agustus 2012   13:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

AFFAIR

Ine menatap Herman penuh sesal. Entah apa yang ingin dia katakan kepada Herman. Tanpa mengucap, Herman sudah bisa membaca perkataannya.

“Ada apa ne? Sepertinya kau gelisah saja dari tadi.”

“Iya her. Aku merasa menyesal tlah mendustaimu.”

“Mendustaiku?”

“Iya her, apa kau masih ingat Sultan?”

“Yang kita ketemu di pesta kemarin?”

“Iya.”

“Kenapa?”

“Dia ayah Kirana.”

Deggggg……. perkataan yang menghujam dan menghempaskan jantung Heru.

MERINDING

Musim gugur baru saja lewat. Waktunya berganti musim. Namun rasa enggan beranjak menghampiri relung Coline.

Hari ini tepat setahun kematian Rose. Coline masih mengingatnya. Persis hari ini, ia telah mengecewakan Rose, kekasihnya.

“Huft, kenapa kau terus menghantui aku Rose? Kenapa aku sulit beranjak dari mimpi burukku?”

Tiba-tiba angin berhembus kencang meniup tengkuk Coline.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun