AFFAIR
Ine menatap Herman penuh sesal. Entah apa yang ingin dia katakan kepada Herman. Tanpa mengucap, Herman sudah bisa membaca perkataannya.
“Ada apa ne? Sepertinya kau gelisah saja dari tadi.”
“Iya her. Aku merasa menyesal tlah mendustaimu.”
“Mendustaiku?”
“Iya her, apa kau masih ingat Sultan?”
“Yang kita ketemu di pesta kemarin?”
“Iya.”
“Kenapa?”
“Dia ayah Kirana.”
Deggggg……. perkataan yang menghujam dan menghempaskan jantung Heru.
MERINDING
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!