Mohon tunggu...
Deddy Putra
Deddy Putra Mohon Tunggu... -

Semua Terserah padamu....?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertemu namun tak bersatu

17 November 2012   10:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:11 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kenang kau dalam bisuku...
mencoba menikmati apa yang tersisa dan terlewati,,

mungkin ini sudah jalannya, "bertemu namun tidak bersatu"

dengan semua janji yang teringkari, rayuan yang menghanyutkan, harapan yang sirna layaknya kertas yang terbakar oleh api yang menjadikannya abu.

Dan aku saat ini hanya bisa berharap, dirimu dan diriku menyimpan rasa itu, rasa saling memiliki meski tak ada lagi ikatan cinta, meski tak terlihat lagi segenap kasih sayang yang dulu selalu menghiasi.

aku berharap ini tidak berakhir, namun hanya angan-angan semata, melumpuhkan semua mimpi yang ku punya untuk hidup bersamamu hingga mati dan tak berdaya lagi.

ya... mungkin ini sudah jalan yang terbaik, ku ikhlaskan semua, walau kenyataan ini terlalu pahit, kenyataan ini terlalu menyanyat, melukai dan mencerca dalam setiap sisi dihati, dan menggumpal menjadi luka yang teramat perih dan sakit.

semua sudah terlambat, aku hanya bisa berharap kamu dan aku bisa mengenang, mennyimpan mimpi - mimpi yang pernah kita idamkan dulu.

maafkanlah aku yang telah lancang mencintai mu dengan segenap hati ku.

terima kasih cintaku, dengan semua yang telah kau korbankan untuk ku.

karena memang kita dipertemukan bukan untuk bersatu.

love u so much.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun