Seketika hendak kembali, rombongan Makmur dijegat seorang lelaki. "Pak Makmur. Anda tidak kenal saya. Tapi saya tahu Anda dermawan, peduli dan mulia hatinya," ujar lelaki tadi, yang kemudian diketahui bernama Faisal Rabo.
"Saya putra asli pulau nasi. Izinkan mewakili masyarakat pulau nasi dan pulau Aceh menyampaikan terima kasih sebesarnya atas bantuan Bapak. Harapan kami di pundak Bapak," tuturnya.
Meski, kata Faisal, dirinya sangat malu kepada Makmur Budiman. Karna beberapa hari lalu, kecerobohan anak muda di pulau itu telah mencoreng arang dimuka sendiri.
Seakan karna kekhilafan anak muda tadi, warga pulau tidak tahu balas budi. "Jadi saya dikasih arahan Pak Geuchik, untuk minta maaf pada Bapak," sebut Faisal tertunduk malu.
Makmur Budiman lalu menepuk bahu Faisal. "Ini sudah semestinya saling membantu. Sore nanti saya telepon Dirut Bank Aceh, agar bisa membuka perwakilan di pulau Aceh," kata Makmur.
Begitu juga dengan BPKS Sabang, kita dorong agar memprioritaskan pembangunan di pulau Aceh dan sekitarnya.
Bagi Makmur, dirinya bersama KADIN Aceh terus mensupport pembangunan Aceh agar terwujud visi dan misi Pemerintah Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H