Karenanya, Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Ir Razuardi. Menyampaikan kepada khalayak lewat akun sosial media facebook miliknya. Razuardi Essek.
Ia memposting ajakan untuk berinvestasi di Pulau Aceh. "Mari Berinventasi ke Pulau Aceh" tulisnya dalam laman facebook.
Dia juga merincikan pendapatan rata-rata masyarakat di sana. Lewat sebuah laporan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan Muhammad Taufik Abda. Seorang tenaga asistensi BPKS.
Disebutkan Razuardi, laporan Muhammad Taufik Abda, Minggu lalu. Terkait evaluasi hasil kuantitas tangkapan gurita di Pulau Aceh. Tujuannya untuk  tentang  peningkatan ekonomi masyarakat. Terhadap salah satu produk kelauatan di sana.
Dengan pendekatan perhitungan jumlah hasil tangkapan terendah rata-rata, tulis Razuardi. Diperoleh data sebesar 3.000 Kg (3 ton) perhari. Sedangkan hari kerja (melaut) selama 26 hari sebulan (tidak termasuk hari Jum'at).
Dengan demikian, jumlah produksi gurita perbulannya adalah: 3.000 kg x 26 hari = 78.000 kg. Harga jual normal ditingkat masyarakat (lokal) Â Rp 50.000,-/kg.
Maka secara sederhana dapat diperkirakan pendapatan masyarakat/nelayan sebesar : 78.000 x Rp. 50.000,- = Rp. 3.900.000.000,-.
Dari asumsi sederhana itu, Razuardi sebenarnya sedang mengajak pihak investor melihat peluang di sana. Ini ibarat rayuan Pulau Aceh yang begitu membuai.
Sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKS. Ia tentu berjuang agar pengusahaan kawasan Sabang--termasuk Pulau Aceh--dapat terintegrasi dengan baik. Begitu pula dengan program kerja sejumlah instansi terkait lainnya.
Lantas, bagaimana kelanjutan rayuan Pulau Aceh, yang memesona itu. Mari kita support kerja keras para pemangku kepentingan di Aceh. Termasuk BPKS Sabang. Bravo!. (Putra Zulfirman)