Kebahagiaan adalah hasil sampingan hubungan antarmanusia. Bagi orang Inggris hubungan dengan manusia lain lah yang bisa menyebabkan kebahagiaan, bukan materi.Â
Istilah pub, yang identik dengan bar, berasal dari bahasa Inggris yang disingkat dari ‘public house’, dimana seperti namanya tempat itu dimaksudkan supaya orang saling berinteraksi. Hal ini adalah indikasi bahwa pada dasarnya orang Inggris cenderung berfokus pada diri sendiri.Â
Mereka amat menghargai privasi. Kepercayaan yang telah diberikan kepada orang lain adalah hal yang tidak mudah didapat, sehingga hubungan dengan manusia lain senantiasa harus dijaga. Efek samping dari hubungan antarmanusia itu adalah kebahagiaan.
India
Kebahagiaan adalah kontradiksi. Dimana si kaya bisa selaras hidup berdampingan dengan si miskin, mengesampingkan perbedaan yang amat menyolok diantara keduanya. Orang India pandai mencari kesetimbangan dalam hidup.Â
Di India kita juga bisa menemukan fasilitas riil yang biasa disewa orang dalam perjalanan mencari kebahagiaan, seperti ashram yang mengajari orang untuk bermeditasi, detox, mendalami budaya, mencari inti diri, intinya whatever it takes to pursue happiness. Hal ini bahkan dijadikan destinasi wisatawan tersendiri di negara itu.
Amerika Serikat
Negara adidaya ini memiliki lebih banyak materi dibandingkan negara lain untuk meraih kebahagiaan. Mereka bangsa yang ambisius dalam mencapai tujuannya. Namun, kemudahan dalam mencapai apa yang kita kira bisa membuat kita bahagia tidak selalu dibarengi dengan kemampuan untuk menerima hasilnya.Â
Sebagaimana diilustrasikan Weiner, seorang petani di Bangladesh mungkin mengira Mercedes S-Class dapat membuatnya bahagia, bagi orang Amerika yang kemungkinan lebih mudah mendapatkannya, mereka dihadapkan pada kondisi untuk siap merasa kecewa, atau tidak puas, dan terus menginginkan lebih.Â
Kita diingatkan bahwa kebahagiaan adalah kondisi ketika kita juga bisa merasa cukup.
Tempat yang membahagiakan