Eric Weiner | Geography of Bliss | 2019 | Edisi Keempat | Penerbit Qanita | ISBN : 978-602-402-150-4 | Versi terjemahan Bahasa Indonesia  | halaman 555
Lanjutan dari Resensi Part 1/2, Â
Catatan Keliling Dunia (Part 2/2)
Moldova
Gambaran negara yang tidak sejahtera karena politiknya bisa kita lihat disini. Setiap orang akhirnya mengandalkan dirinya masing-masing untuk bertahan hidup. Dengan segala cara. Hal ini menyebabkan masyarakat disana terlihat murung, tidak percaya pada orang lain, krisis ekonomi, krisis kepercayaan, singkatnya tidak bahagia.Â
Kita diingatkan bahwa kebahagiaan bukan berasal dari sebuah keberuntungan besar yang jarang terjadi, namun berasal dari keberuntungan-keberuntungan kecil yang terjadi sehari-hari, dan tentu saja, rasa syukur.
Thailand
Negara tetangga kita ini punya jargon tersendiri yang diadopsi penduduknya untuk menjadi bahagia. Mai Pen Lai, yang artinya tidak apa-apa. Juga Jai Yen, yang berarti hati yang dingin. Intinya tidak terlalu banyak berpikir bisa memberikan kebahagiaan.Â
Ada 3 cara untuk menjadi bahagia, pertama meningkatkan perasaan positif, kedua mengurangi perasaan negatif, dan ketiga mengubah pokok permasalahannya. Pilihan ketiga ini yang banyak dilakukan orang Thailand untuk menjadi bahagia, berfokus ke permasalahan yang dapat membuat bahagia.
Britania Raya