"Ng-as*, alah...."
"Wah, telek wedhus!"
Sebagai remaja yang juga kadang main game di waktu luangnya, ya aku ngerti lah. Tapi mereka ini ternyata SUANGAT RIBUT, melebihi suasana ribut nge-game yang aku tahu. Dan ng-aneh nya, mereka ttep ribut meski sekalipun di daerah campur nge-game dan nge-net....kalau di beberapa tempat di mana tempat nge-game dan browsing saja campur, kadang mereka gak berani...
Yah, ini tanda perubahan. Sekalipun Karanganyar ini adalah tempat yang aku berani bilang dengan komentar yang sama dengan seorang penulis travel terkenal mendeskripsikan mengenai Vientiane, ibu kota Laos...
"a place which changes, but doesn't have any urgency to do it quick. An impression of a time warp..." Sebuah tempat yang tidak ingin terburu-buru untuk berubah, masih tradisionil, perubahan sudah datang ke tempat ini - dimana pemandangan macam ini aku tidak temui setahun yang lalu saat mudik Lebaran....
Dan hebatnya lagi, pemandangan itu datang cukup cepat. Kurang dari satu tahun cukup cepat untuk kota kecil macam ini.
Separah apakah kedepannya? Entah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H