Pada hari Kamis Tanggal 18 Juli 2024 Mahasiswa PMM Kelompok 26 Gelombang 9 Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang di bimbing oleh bapak Muhammad Luthfi S.H.,S.Sy.,M.H., serta beranggotakan Ararya Farrel Filbert M.M (202210110311345), Mohamad Dahnial Nafis (202210110311351), Ima Rohmatul Ainiyah (202210110311353), Adhi Pramana Admaja (202210110311378), Putri Shabrina F.A (202210110311388). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka mengambil langkah awal dengan pembukaan bersama Kepala Desa Sumbersekar, TP PKK Desa Sumbersekar, serta Masyarakat Desa Sumbersekar. Mereka menggaungkan apa yang akan mereka lakukan pada masa kebaktian di Desa Sumbersekar Tersebut.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menjadi landasan dalam mewujudkan hubungan sinergis antara dunia akademis dan masyarakat luas. Melalui pengabdian ini, para akademisi tidak hanya berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga belajar dari masyarakat dalam menangani masalah-masalah nyata yang dihadapi di lapangan. Dengan demikian, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperkaya pengalaman mahasiswa melalui interaksi langsung dengan masyarakat.
Dalam upaya untuk mewujudkan tanggung jawab sosial ini, Program Pengabdian Masyarakat (PMM) Kelompok 26 Gelombang 9 Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Mahasiwa PMM Bhaktiku Negeri dari Universitas Muhammadiyah Malang mengambil langkah nyata untuk membantu Desa Sumbersekar dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal dokumentasi dan publikasi potensi lokal desa tersebut. Desa Sumbersekar, dengan segala keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi sosial ekonominya, memiliki banyak hal yang dapat ditawarkan kepada dunia luar. Namun, sayangnya, hingga kini potensi tersebut belum sepenuhnya dikenal oleh khalayak luas, baik di tingkat regional maupun nasional.
Desa Sumbersekar sendiri memiliki keanekaragaman budaya yang cukup kaya. Salah satu acara yang menjadi ikon budaya desa ini adalah Festival Arak Sewu Encek, sebuah acara tahunan yang menggambarkan kekayaan tradisi dan budaya lokal. Acara ini, seperti halnya kegiatan budaya lainnya di Desa Sumbersekar, sebenarnya memiliki daya tarik yang besar. Namun, keterbatasan dalam hal dokumentasi dan promosi menyebabkan acara-acara seperti ini kurang mendapatkan perhatian dari luar. Masyarakat Desa Sumbersekar masih menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan mereka, yang berakibat pada rendahnya tingkat eksposur desa ini di luar wilayah lokal.
Melihat kondisi ini, mahasiswa PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata. Mereka memutuskan untuk memfasilitasi proses dokumentasi dan publikasi bagi Desa Sumbersekar, dengan tujuan memperkenalkan desa ini kepada khalayak yang lebih luas. Fokus utama dari kegiatan ini adalah pembuatan profil PKK Desa Sumbersekar, yang tidak hanya mencakup kegiatan dan program-program PKK, tetapi juga menyoroti potensi-potensi lokal desa ini yang patut untuk dikenal lebih luas. Dokumentasi ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan Desa Sumbersekar, baik secara nasional maupun internasional.
Ararya Farrel, selaku Koordinator PMM Desa Sumbersekar, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan profil PKK Desa Sumbersekar dan menjadikan desa ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. Menurutnya, Desa Sumbersekar memiliki banyak potensi yang masih tersembunyi dan belum sepenuhnya dieksplorasi. "Dalam jangka waktu 30 hari, kami berupaya untuk memaksimalkan program ini agar Desa Sumbersekar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa selain membantu dalam hal dokumentasi, para mahasiswa juga terlibat dalam berbagai kegiatan lain di desa, seperti kerja bakti dan kegiatan sosial lainnya, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.
Kerjasama antara mahasiswa dan PKK Desa Sumbersekar ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Ibu Wijiningsih Sukirno, Ketua PKK Desa Sumbersekar, menyampaikan bahwa kegiatan PMM ini sangat membantu dalam memperkenalkan Desa Sumbersekar kepada khalayak yang lebih luas. "Para mahasiswa tidak hanya membantu kami dalam mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang ada, tetapi juga memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya dokumentasi dan promosi di era digital ini," ungkapnya. Ia menekankan bahwa kerjasama ini juga telah mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat desa, yang diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah program PMM ini berakhir.
Ketua PKK Desa Ibu Wijiningsih Sukirno juga menyampaikan bahwa, kegiatan PMM ini membantu dalam memperkenalkan desa Sumbersekar kepada khalayak luar dan memperat norma sosial yang terjadi antara mahasiswa dan Masyarakat.
Selain itu, kerjasama ini juga menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara dunia akademis dan masyarakat dapat membawa perubahan positif yang berdampak luas. Dengan adanya dokumentasi yang baik, Desa Sumbersekar diharapkan tidak hanya dikenal karena kekayaan budayanya, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman otentik bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi budaya lokal yang masih asli. Promosi desa melalui media digital juga diharapkan dapat membuka peluang-peluang ekonomi baru bagi masyarakat, seperti pengembangan sektor pariwisata dan usaha kecil menengah (UKM) yang dapat mendukung perekonomian desa.
Dengan semangat pengabdian yang tinggi, mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang berkomitmen untuk terus mendampingi Desa Sumbersekar dalam proses pengembangan dan promosi ini. Mereka berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya akan memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi desa dan masyarakatnya. Di masa depan, Desa Sumbersekar diharapkan dapat menjadi contoh sukses dari bagaimana sebuah desa dapat bertransformasi dan dikenal luas berkat sinergi yang baik antara akademisi dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H