Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan edukasi pertolongan pertama dilaksanakan selama satu hari, dengan setiap sesi diikuti oleh siswa dari kelas 4. kegiatan diawali dengan pengenalan tentang pentingnya pertolongan pertama. Mahasiswa PMM UMM memberikan penjelasan tentang konsep dasar pertolongan pertama, seperti apa itu P3K, mengapa penting, dan bagaimana tindakan pertolongan pertama bisa menyelamatkan nyawa.
Selanjutnya, siswa diajak untuk mempelajari teknik-teknik dasar pertolongan pertama. Salah satu teknik yang diajarkan adalah cara menangani luka ringan, yang sering terjadi di sekolah akibat terjatuh atau terbentur. Siswa juga diajarkan bagaimana cara menghentikan pendarahan dengan menggunakan perban atau kain bersih. Teknik lain yang diajarkan adalah cara menangani pingsan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan atau kekurangan oksigen. Mahasiswa PMM juga memberikan pengetahuan tentang cara menangani tersedak, yang seringkali terjadi saat siswa makan di kantin sekolah.
Bagian yang paling menarik bagi siswa adalah sesi praktik langsung. Dalam sesi ini, siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan teknik-teknik yang telah dipelajari. siswa didampingi oleh mahasiswa PMM yang bertindak sebagai fasilitator dan pengawas. Siswa diberi skenario situasi darurat, seperti seorang teman yang terluka akibat terjatuh di lapangan, dan diminta untuk menangani situasi tersebut dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Sesi praktik ini tidak hanya bertujuan untuk menguji pengetahuan siswa, tetapi juga untuk melatih kemampuan mereka dalam bekerja sama dan berkoordinasi dengan teman-teman mereka. Dalam situasi darurat, kerja sama tim menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua langkah pertolongan pertama dilakukan dengan benar dan cepat.
Hasil dan Dampak Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan edukasi pertolongan pertama di SDN Karangbesuki 1 memberikan hasil yang sangat positif. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, terjadi peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa tentang pertolongan pertama. Sebagian besar siswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait P3K, menunjukkan bahwa mereka telah menyerap materi yang disampaikan.
Sesi praktik juga menunjukkan bahwa siswa mampu mempraktikkan teknik-teknik pertolongan pertama dengan cukup baik. Meskipun ada beberapa kesalahan yang terjadi, hal ini dapat diperbaiki melalui latihan yang lebih intensif. Pentingnya kegiatan ini juga diakui oleh guru-guru di SDN Karangbesuki 1, yang menyatakan bahwa siswa menjadi lebih percaya diri dan siap dalam menghadapi situasi darurat.
Selain itu, kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya keselamatan di lingkungan sekolah. Siswa menjadi lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan teman-teman mereka. Mereka juga mulai mengembangkan sikap proaktif dalam mencegah terjadinya kecelakaan, seperti dengan lebih berhati-hati saat bermain di lapangan atau saat berjalan di koridor sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H