bunga pinus menjadi teh herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Kelompok mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang yang melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) terdiri dari Alifiona Dhiwa Piecesha, Ulva Adelya Febrianka, Hafidatul Mu'arifah, Nissha Ayu Nur Azizah, dan Yunda Yusriana, mampu membuat olahan dariKelompok ini mengatakan bahwa, berdasarkan penelitian ilmiah, teh herbal bunga pinus terbukti mampu meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, bunga pinus kaya akan antioksidan juga bermanfaat melancarkan sistem pencernaan, menjaga tubuh tetap fit, menjaga kecantikan kulit, melindungi dan meningkatkan fungsi organ tubuh, serta pertumbuhan tubuh. Dari penelitian ilmiah ini kemudian dituangkan dalam proposal pengabdia masyarakat yang berjudul Bhaktiku Negeri.Â
Beberapa masyarakat Desa Pungging mengatakan bahwa selama ini bunga pinus hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk menyalakan api untuk memasak, bahkan juga dibiarkan saja hingga membusuk.Â
Berasal dari pernyataan masyarakat Desa Pungging, akhirnya Kelompok 67 melakukan pengabdian masyarakat di desa tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat yaitu selama 10 hari dengan melibatkan beberapa warga desa tersebut.Â
Kelompok menjelaskan bahwa bunga pinus sangat melimpah di Desa Pungging. Dan cara memproduksi teh ini terbilang cukup mudah. Dimulai dari proses pemilihan bunga pinus yang layak, pemotongan bunga, pencucian, penjemuran, sangrai, penumbukan, dan pengemasan.Â
Kelompok 67 berharap dengan adanya kegiatan pembuatan teh bunga pinus di Desa Pungging dapat meningkatkan kesehatan masyarakat serta dapat menjadi salah satu lapangan pekerjaan untuk warga setempat sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Pungging.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H