Mohon tunggu...
PMM BhaktikuNegeri
PMM BhaktikuNegeri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi Kami saat ini yaitu menjadi seorang Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yaitu Universitas Muhammadiyah Malang

Akun ini digunakan oleh lima orang Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang yang ditujukan untuk mempublikasikan program kerja kami selama kami melakukan kegiatan PMM di Desa Pungging Kec. Tutur Kab. Pasuruan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teh Bunga Pinus sebagai Minuman Herbal

26 September 2022   17:15 Diperbarui: 26 September 2022   17:22 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang yang melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) terdiri dari Alifiona Dhiwa Piecesha, Ulva Adelya Febrianka, Hafidatul Mu'arifah, Nissha Ayu Nur Azizah, dan Yunda Yusriana, mampu membuat olahan dari bunga pinus menjadi teh herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Kelompok ini mengatakan bahwa, berdasarkan penelitian ilmiah, teh herbal bunga pinus terbukti mampu meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, bunga pinus kaya akan antioksidan juga bermanfaat melancarkan sistem pencernaan, menjaga tubuh tetap fit, menjaga kecantikan kulit, melindungi dan meningkatkan fungsi organ tubuh, serta pertumbuhan tubuh. Dari penelitian ilmiah ini kemudian dituangkan dalam proposal pengabdia masyarakat yang berjudul Bhaktiku Negeri. 

Beberapa masyarakat Desa Pungging mengatakan bahwa selama ini bunga pinus hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk menyalakan api untuk memasak, bahkan juga dibiarkan saja hingga membusuk. 

Berasal dari pernyataan masyarakat Desa Pungging, akhirnya Kelompok 67 melakukan pengabdian masyarakat di desa tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat yaitu selama 10 hari dengan melibatkan beberapa warga desa tersebut. 

Kelompok menjelaskan bahwa bunga pinus sangat melimpah di Desa Pungging. Dan cara memproduksi teh ini terbilang cukup mudah. Dimulai dari proses pemilihan bunga pinus yang layak, pemotongan bunga, pencucian, penjemuran, sangrai, penumbukan, dan pengemasan. 

Kelompok 67 berharap dengan adanya kegiatan pembuatan teh bunga pinus di Desa Pungging dapat meningkatkan kesehatan masyarakat serta dapat menjadi salah satu lapangan pekerjaan untuk warga setempat sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Pungging. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun