Jadi yang namanya masalah itu adalah tantangan, Itu kunci mendidik kader yang bagus. Masalah bukan menjadi penyakit buat kita, kalo kita cerdas maka masalah itu adalah makanan kesehatan bagi kita. Kalo buat saya masalah itu adalah kesehatan, semakin kita tau bagaimana menyelesaikan masalah berarti kita sudah cerdas dan kritis itu kuncinya dan yang paling utama adalah bagaimana PMII Jakarta Utara dapat bergerak sesuai dengan Visi dan Misi PMII, sesuai dengan perintah agama kita, karna itu yang utama. Kita boleh berpolitik praktik sesuai dengan apa yang kita lakukan tetapi yang paling utama adalah bagaimana pengembangan diri terhadap kader-kader Jakarta Utara." Tandasnya
Ketua Mabincab Jakarta Utara juga menyampaikan bahwa "Idealisme itu nomer satu, kita tidak usah terpancing dengan situasi yang ada kalaupun kita ikut turut menyuarakan aspirasi rakyat, bicara tentang OMNIBUSLAW, bicara tentang RUU PKS, ini adalah isu-isu yang harus kita perjuangkan. Artinya bahwa PMII Jakarta Utara tidak hanya berenang di dalam kota Jakarta Utara saja tetapi harus menguasai, harus memperjuangkan apa yang ada dan yang menjadi  isu-isu nasional.Â
Memperjuangkan persoalan-persoalan perempuan yang termarjinalkan menjadi sebuah kamuflase yang mengatakan perempuan terdepan, tetap saja perempuan terbelakang, faktanya banyak undang-undang yang tidak mendukung hak-hak perempuan. Pengkajian kita selama berbulan-bulan tujuannya sahabat-sahabat memiliki pemahaman tentang rumahnya sendiri.Â
Apa itu rumahnya? PMII. Memahami tempat tinggalnya, apa itu tempat tinggalnya? Jakarta Utara. Memahami tentang bangsa dan negaranya itu penting. Jadi kita penting melakukan yang namanya sosialisasi, yang namanya silaturahmi, dan apa yang dilakukan sahabat-sahabat selama berbulan-bulan di masa pandemi itu adalah bagian dari silaturahmi". Ucapnya
Acara seminar Bidik Jitu Kader dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber dari Tokoh Agama yaitu Sy. Mochamad Ulil Absor, S.Sos. I Aljufri selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudhoh Al Aitam Dan Bapak Aep Tursaman selaku perwakilan dari Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Utara yang dipandu oleh Fuad Syahrudin.Â
Diawali dengan pemaparan materi dari Sy. Mochamad Ulil Absor, S.Sos. I Aljufri yang memberikan wawasan tentang peran sejarah peradaban Jakarta Utara yang tidak terlepas dari bingkai Agama Islam. Peran Islam terhadap pemerintahan Jakarta Utara, peran Islam terhadap kehidupan humanisme masyarakat Jakarta Utara, peran Islam yang ditandai dengan banyaknya makam keramat yang menjadi destinasi wisata rohani, peran Islam terhadap perkembangan Jakarta Utara dengan adanya situs-situs sejarah seperti masjid Al Alam sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia.Â
Dan Bapak Aep Tursaman yang memberikan wawasan tentang Sejarah Jakarta Utara dari sebelum terbentuknya Jakarta Utara sampai terbentuknya Jakarta Utara, perkembangan potensi wilayah serta kultur masyarakat Jakarta Utara, sejarah situs -- situs Jakarta Utara dan destinasi wisata Jakarta Utara. Dengan demikian peserta akan memahami pada tingkat kewilayahan yang dapat membentuk kualitas unggul generasi muda Jakarta utara.
Pemaparan materi trakhir dipandu oleh Danty Yuansah dengan menghadirkan narasumber dari  Tim Kordinator Relawan Satgas Penanganan Covid-19 yaitu Agustini Nurur Rohmah selaku Sekretaris Bidang Non Medis Tim Kordinator Realawan Satgas Penanganan Covid-19 untuk memberikan pemahaman tentang protokol Kesehatan Covid dalam penanganan dan pencegahan. Â
Acara ini dihari oleh Ketua Bawaslu Jakarta Utara Sali Imaduddin, pendiri PMII Jakarta Utara sahabat Wahyuono TP, Ketua Mabincab PMII Jakarta Utara sahabati Ratunisa, Sekretaris Mabincab sahabat Indra Buyung Kelana, para kader PMII Jakarta Utara, Perwakilan Pemuda Jakarta Utara dan tamu undangan lainnya.
LAP: IR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H