Mohon tunggu...
Plux Plux
Plux Plux Mohon Tunggu... -

Ex Smoker

Selanjutnya

Tutup

Politik

Usulan Untuk Studi Banding Wakil Rakyat

3 Oktober 2014   12:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana anggota dewan yang amat sangat terhormat, apakah tempat-tempat tersebut tak layak untuk dijadikan tempat studi banding? Apakah anggota dewan yang terhormat merasa malu melakukan kunjungan ke tempat - tempat tersebut? Jika anggota dewan yang terhormat merasa terhina melakukan kunjungan ke tempat - tempat tersebut, lantas anggota dewan yang terhormat sebagai wakil rakyat, mewakili rakyat yang mana? Itu baru sebagian kecil gambaran rakyat Indonesia. Masih banyak yang jauh lebih berbahagia walau hanya makan pas -pasan seadanya. Bahkan mereka tak sempat memikikan apalagi bermimpi untuk berkuasa.

Daripada wakil rakyat yang dimuliakan jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk studi banding ini itu, yang ujung - ujungnya hanya pelesiran belaka atau melancong dengan menggunakan uang hasil perasan keringat rakyat yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan. Cobalah lakukan kunjungan ke tempat - tempat tersebut, masih di Indonesia juga. Harap diingat bahwa anda semua mewakili rakyat Indonesia.

Semoga dengan studi banding ini para anggota dewan yang selalu berkata "mewakili rakyat" benar - benar menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat beneran, bukan wakil segelintir "rakyat."

Himbauan buat rakyat pada pemilihan umum yang akan datang, ingatlah wakil rakyat saat ini, perhatikan kiprahnya dan catat dari partai mana. Anda sebagai rakyat juga berhak menentukan siapa wakil anda pada pemerintahan selanjutnya. Jangan mau terpasung dan ditindas oleh anggota dewan yang mewakili suara anda. Kini saatnya anda juga memproses dalam pikiran anda, simpan dalam hati dan jangan pernah memilih partai yang menciderai demokrasi. Silahkan dinilai oleh anda sendiri. Gunakan semua indera yang anda punyai untuk mencerna, siapa yang rakus dan serakah untuk berkuasa. Apapun partainya jika menurut anda salah, jangan pernah anda simpan dalam hati, malah buang jauh-jauh dari pikiran anda.

Himbauan buat media, apapun medianya, menjelang perhelatan pemilu mendatang ada baiknya diingatkan lagi detik-detik runtuhnya demokrasi di Indonesia. Putar ulang bagaimana bisa demokrasi yang konon katanya terbesar ketiga di dunia ini bisa tumbang hanya karena keserakahan segelintir orang. Wartakan ini sepanjang acara agar generasi mendatang tahu bahwa hak rakyat dikebiri oleh orang yang mewakilinya.

Regards, Plux

Catatan kaki : tulisan ini tidak bermaksud menyinggung anggota dewan yang amat sangat terhormat, semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi wakil rakyat yang mendedikasikan dirinya untuk mewakili rakyat (entah rakyat yang mana?). Penulis hanya bermaksud mengingatkan bahwa biaya yang digunakan untuk studi banding wakil rakyat sejatinya adalah sebagian dari tabungan rakyat yang dengan susah payah berjejal - jejalan di kereta, bus kota atau mengayuh sepeda untuk mencapai tempat kerjanya. Jadi, gunakanlah dengan bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun