Mohon tunggu...
David R
David R Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

An architect, a father, and a long-lifetime learner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ingin Belajar Bisnis Property Real Estate dan Perumahan? Ikuti 5 Tips Berikut Ini

20 Desember 2022   17:40 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:38 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai konsultan perencana property dan perumahan, penulis memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun di bidang real estate property dan perumahan dan pernah bekerja di developer property yang membangun landed house /perumahan horizontal. 

Seringkali penulis bertemu dengan klien-klien yang baru pertama kali memulai bisnis menjadi developer property perumahan, melakukan berbagai macam kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari, atau melakukan langkah-langkah strategi yang kurang tepat dalam memulai bisnis property dan perumahan.  Penulis juga seringkali bertemu dengan calon developer klien penulis yang juga tampak lebih mantap dan matang dalam menjalankan bisnisnya dibanding dengan developer-developer lain yang jauh lebih tua usianya.

Kalau kamu bisa menghindarinya atau melakukan strategi yang lebih tepat, penulis yakin kamu bisa lebih siap dalam membangun bisnis property yang lebih kokoh dan tumbuh lebih cepat kedepannya.

Tips #1 - Mulailah dari lahan yang kecil dan project yang sederhana terlebih dahulu

Apakah itu tanah milik orang tua atau keluarga besar, lahan kosong dekat rumah,  tanah yang dijual oleh teman atau kerabat. Tidak perlu terlalu besar. Lahan 500 -2000 m2 cocok untuk digunakan sebagai laboratorium project perumahan pertama kamu.  Yang pastinya kamu juga tahu dan kenal dengan baik lingkungan disekitar project kamu.

Tips #2 - Persiapkan Modal

Semakin besar lahan yang akan kamu garap, semakin besar modal yang diperlukan untuk memulai project property perumahan kamu. Terkadang tanah yang akan digarap tidak harus kamu beli/akuisisi. Kalau si pemilik tanah berkenan, kamu bisa mengajaknya menjadi stakeholder dengan menyertakan tanahnya sebagai bagian dari modal usaha atau dibuat skema kerjasama.

Gunakan link/network yang kamu miliki. Kumpulkan rekan, keluarga, sahabat yang memiliki modal lalu buat skema bagi hasil. Kalau untung dinikmati bersama, kalau rugi juga siap tanggung  bersama. 

"There is no disgrace in honest failure. There is disgrace in fearing to fail" – Henry Ford

Tips #3 - Rekrut/Hire expert dan ahli di bidang-bidang terkait

Paling tidak ada 3-4 ahli di bidangnya yang perlu kamu rekrut atau hire dan perlu ada di tim kamu :

  1. Ahli dalam akusisi/pembelian tanah serta perizinan. Bisa urus balik nama, IMB, paham Pajak-pajak jual beli tanah dan mengerti seluk beluk tentang aturan hukum  agraria dan pertanahan. Baiknya juga pandai dalam mengelola hubungan dengan pemilik tanah dan masyarakat sekitar. Mereka kadang merangkap sebagai tokoh masyarakat atau memiliki kemampuan sosial yang tinggi dalam bermasyarakat.

  2. Ahli dalam Konstruksi dan Perencanaan Pembangunan. Biasanya ada 2 yang perlu kamu punya. Konsultan dan Kontraktor. Konsultan (arsitek) memberikan pengalaman nya dalam mendesain, merencanakan siteplan, dan mengestimasi cost biaya bangun untuk produk unit rumah kamu beserta bangunan penunjang lainnya. Kontraktor (bisa juga mandor) melaksanakan pembangunannya dengan memanage tenaga dan material agar mewujudkan rencana desain yang telah dibuat oleh konsultan (arsitek)  

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
    Lihat Entrepreneur Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun