Doa Syukur Agung (DSA)
Inilah momen persis di mana mukjizat sungguh-sungguh terjadi. Lagu “Kudus” seperti pembuka pintu surga sehingga tiga Gereja yang berbeda bisa turut berpartisipasi dalam Misa: “Gereja yang sudah Mulia , Gereja yang Menderita, dan Gereja Peziarah”.
Dalam Epiklese, Roh Kudus turun atas roti dan anggur yang disiapkan dan mengubahnya menjadi Sungguh-Sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Saat Hosti Kudus dan Piala diangkat, umat memandang dan menyadari misteri kehadiran Tuhan. Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian pula Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang memandang (percaya) kepada-Nya beroleh kehidupan.
Kemudian, perayaan dilanjutkan dengan Anamnese. Inilah hidup Tuhan Yesus sendiri yang sudah diberikan kepada Dunia! Untuk menjadi Sakramen (pemberi hidup), Yesus berkurban (Sengsara dan Wafat). Misa adalah pengenangan (re-enactment) dari peristiwa Kalvari. "Biji gandum harus mati agar manusia bisa makan Roti." Ekaristi, pada dasarnya adalah pengenangan akan Kurban Kristus: Sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. DSA ditutup dengan Doksologi (“Dengan pengantaraan Kristus…) dan dijawab dengan “Amin Meriah.” Inilah misteri yang dirayakan, diimani dan dihidupi.
Komuni: Penerimaan Tubuh Kristus
Diawali dengan "Doa Bapa Kami". Dengan ikut mendoakan Doa Yesus sendiri, kita menjadi “anak angkat Allah”, yaitu ahli waris Kerajaan-Nya. “Kita adalah apa yang kita makan”, kata Feuerbach. Dengan menerima Tubuh Kristus, kita menjadi Tubuh Kristus, yaitu satu kesatuan dengan Allah dan sesama, khususnya mereka yang kita anggap “musuh dan sampah masyarakat”. Masing-masing mendapat “sepotong kecil saja”, mengingatkan kita pada peristiwa dimana Yesus memberi makan ribuan orang. Yesus memberi kita makanan yang cukup untuk satu hari.
Ritus Penutup: Perutusan
Kini pintu akan ditutup dan masing-masing orang akan berangkat menuju tanah misinya. Umat biasannya berdoa dan mengucap syukur atas misteri agung yang barusan kita rayakan. Siapa mampu bersujud di hadapan Tuhan akan mampu kuat dan tahan menghadapi dunia, bukan untuk menghakiminya, melainkan untuk menyelamatkannya.
NB: Hosti Kudus akan dengan cepat masuk ke dalam sistem pencernaan, menyebar menjadi darah dan dagingku. Demikian pula hidupku telah diubah: Kristus sudah tinggal dan hidup di dalamku (tambahan penulis).
Sumber utama:
Grun, Anselm. The Seven Sacraments. Translated by John Cumming. (New York: Continuum), 2003