Ketika akan traveling ke luar kota apalagi ke luar negeri, pastilah kita akan bersiap siap : "Packing". Makin lama kita traveling, makin banyak yang dibawa. Itu persiapan untuk perjalanan beberapa hari...Â
Bagaimana untuk "Eternal Traveling" perjalanan abadi ke kehidupan kekal di akhirat? Apakah kita sudah MULAI Packing ? Seberapa BANYAK persiapan yang akan dibawa?Â
That is the ULTIMATE QUESTION... yang akan menentukan Sukses / Gagal kita dalam tahapan akhir dalam kehidupan kita.Â
Mempersiapkan bekal kehidupan akhirat berupa amal ibadah sebanyak mungkin... yang memungkinkan kita untuk lolos dari hisab... mampu terus berjalan tanpa jatuh di jembatan "rambut dibelah tujuh" (Sirathal Mustaqim) dan mampu mencapai "final destination" (tujuan akhir) Surga Jannah.Â
That's the REAL "happy ending" in our life.Â
3. Selagi masih dalam "antrian menuju keabadian", maka BERSYUKURLAH kita masih dikaruniai kehidupan.. tambahan usia walau hanya 1 hari lagi..masih  bisa bangun pagi, melihat keluarga yang kita cintai, merasakan kehangatan mentari pagi, bisa melakukan hobi yang kita gemari ... dan berbagai kenikmatan yang akan HILANG seketika saat kita "Dipanggil pulang".Â
Kalau ada pelajaran pahit dari pandemi ini adalah  virus ini dapat menyerang siapa saja, tak kenal tua atau muda, sehat atau yang punya penyakit komorbid. Resiko fatalnya adalah kematian. Berkat virus kita makin menyadari arti penting menjaga kesehatan (termasuk dengan menata hati dan menata fisik dengan olahraga dan makanan sehat) dan melindungi dengan Prokes ketat.Â
*Pandji Kiansantang, Sabtu 10 Juli 2021 jam 6 pagi WITA di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H