Waduh Mandiri Mobile-ku bermasalah. Jadi tak bisa beli tiket. Pilihannya, sambil nonton final Liga Champions, packing seadanya dengan ransel. Saya bilang ke istriku, pagi2 jam 6, kita langsung ke counter Cititrans untuk beli tiket on the spot. Alhamdulillah, setelah Subuh jam 5 dan siaran sepakbola tuntas, ketika cek lagi availability tiket travel shuttle bus, ada kabar gembira. Tiket yang jam 06.00 tinggal 1 seat, jadi tak dipesan karena kami pergi berdua. Ternyata yang Cititrans jam 06.00 masih available dan cara pembayaran Transfer dengan BCA sudah bisa (hore.. dia "sudah bangun" ), maka kita bisa mengamankan 2 tiket ke Bandung... leganya.Â
Grasak grusuk.. mandi dan menyelesaikan packing.. dan tak lupa "pamitan" dengan kucing2 tersayang (Yes, we are Cat-lovers couple ). Pesan Taxy Bluebird yang tiba jam 06.10. Tiba di counter Cititrans di Bulevar Barat Kelapa  Gading pada jam... 06.28... 2 menit jelang keberangkatan. Nyaris...Â
Beruntungnya ternyata kita hanya berdua penumpang shuttle bus dengan kapasitas 7 orang. Nyaman.. serasa "private" shuttle bus. Â Jam 06.30 berangkat, mobil yang disopiri Pak Usep melancar mulus ke Bandung pada Minggu pagi itu... hanya 1 jam 50 menit... Itu REKOR tercepat saya seumur hidup pergi Jakarta - Bandung Â
Mengapa saya "ngotot" pergi ke Bandung (oh ya, ini adalah perjalanan PERTAMA kita ke LUAR Jabodetabek sejak Pandemi tahun lalu) dan menghadiri pemakaman Kang Aeh ? Mengapa tak hanya mengirimkan Doa dan berbelasungkawa dari Jakarta? Toh suasana pandemi yang membatasi mobilitas membuat orang "maklum" jika kita tidak berpergian....
 Jawabnya adalah itu adalah peristiwa sekali seumur hidup. Momen kita bisa berkumpul bersama ("menyambung silaturahmi") dengan keluarga besar (Baraya) ...dalam suasana DUKA CITA (selain menghadiri pernikahan dalam suasana SUKA CITA )Â
Kita harus "memaksakan diri" memberikan penghormatan terakhir pada almarhum. Kami sudah setahun tidak pertama ketemu Kang Aeh (terakhir ngobrol bareng dan berfoto bersama keluarga Pandji pada perkawinan putrinya Kak Armyn Julizarmansyah pada 5 Januari 2020 (sebelum pandemi) di Hotel Malaka, Jl. Halimun, Bandung.
 Apalagi menyempatkan diri berziarah ke makam orangtua Kang Aeh : Wa' Wienani Achmad dan Wa' Achmad yang makam berdekatan dengan makam Kang Aeh... sungguh menggugah kenangan betapa sayangnya Papaku, alm. H. Pandji Denny (1930-1996) kepada kakak wanita satu-satunya Wa' Wiwien...Â