Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Naik Kelas Menjadi Manusia yang Lebih Baik" dengan Disiplin Memakai Masker

15 Agustus 2020   04:57 Diperbarui: 15 Agustus 2020   04:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu..."

Ayat Al Qur'an dalam Surah Al Baqarah ayat 216 ini tepat sekali dalam menggambarkan keengganan kita untuk memakai Masker pada masa pandemi Corona ini.

Sejatinya, sedikitnya ada 4 manfaat dalam memakai masker bagi PENGEMBANGAN DIRI kita - walaupun sering tidak kita sadari  :

 1. Masker menutupi hidung yang membuat agak bikin sesak dan tak nyaman bernafas : menghargai nafas kehidupan yg dianugerahkan Tuhan secara gratis. Udara segar adalah karunia yang paling sering kita abaikan (taken for granted), padahal nafas adalah kehidupan . Orang yang sesak  nafas dan perlu bantuan oksigen pasti menyadari hal ini.

 Biasanya kita baru menyadari arti penting sesuatu, ketika kita sudah kehilangannya... menyadari pentingnya kesehatan, ketika jatuh sakit, baru menyadari betapa berharganya suami/istri/keluarga ketika kita kehilangannya... 

Demikian juga dengan bernafas. Di RS kita bisa lihat betapa banyak pasien yang memakai alat bantu pernafasan (dari selang oksigen sampai ventilator di ICU) untuk menyambung hidupnya. Memakai masker seharusnya membuat kita bersyukur atas karunia Tuhan berupa pernafasan yang menjadi sumber kehidupan kita.

2. Masker menutupi mulut membuat agak susah dan tak nyaman berbicara. Mengingatkan kita pada bentakan "Tutup mulutmu!" atau "Mulutmu, Harimaumu!". Membuat lebih irit bicara, tidak bawel dan asal banyak bicara. Yang sebagiannya "asal njemplak", tidak bermanfaat, bahkan omongan kita bisa saja membuat orang lain terluka tanpa kita sadari.

Kondisi  ini membuat kita lebih sedikit bicara dan selektif apa yang kita omongkan. Saatnya menyadari "Silence is golden" (Diam adalah emas) sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Berkata baiklah atau Diam".

Tertutupnya mulut seharusnya juga membuat lebih sedikit bicara, lebih banyak mendengarkan. Mendengarkan adalah jalan untuk belajar dan bijaksana (gunanya 2 kuping dan hanya 1 mulut).

Selain itu tertutupnya mulut, memaksa kita untuk bicara LEBIH KERAS agar bisa didengar dan dipahami orang lain. Speak up load... Artinya lebih percaya diri dalam berkomunikasi 

3. Memakai masker yang menutup mulut dan hidung sehari-hari seharusnya membuat kita lebih SELEKTIF memasukan asupan ke dalam tubuh kita. Tertutupnya hidung membuat terhalang mencium aroma masakan sehingga tak tergoda untuk jajan. 

Dalam kesehariannya, dalam keadaan "normal", kita seharusnya tetap pakai masker pada masa pandemi ini. Hanya dalam keadaan tertentu yg sekali2 saja, masker dilepas. Ketika makan, masker harus dibuka. Artinya LESS EAT, DRINK & SMOKING.  Bermasker seharusnya bisa membantu DIET kita sehingga lebih ramping dan sehat! 

Bagi perokok (smoker), masker harus dibuka berkali2 ketika "ngudud". Artinya membuka resiko terpapar Corona. Terlebih ada riset yg menunjukkan perokok lebih rentan terjangkit virus Corona. Artinya Masker bermanfaat untuk Kampanye ANTI MEROKOK. Bermasker juga seharusnya menjadi momentum  untuk berhenti merokok demi hidup yg lebih sehat untuk diri sendiri dan keluarga. 

4. Secara kesehatan, memakai Masker pada dasarnya adalah untuk MELINDUNGI DIRI & ORANG LAIN. Bagi yang sehat, memakai masker agar tidak tertular virus. Bagi yg sakit, wajib bermasker agar tak menularkam pada orang lain. Bermasker mengingatkan kembali pada fitrah kita untuk MELINDUNGI diri dan orang2 di sekitar kita. 

Jika kita sakit, janganlah menjadi sumber bencana, membawa mudharat termasuk pads orang2 yg kita cintai. Walau masih muda, Jangan sok sehat. Ingat banyak kasus OTG (Orang Tanpa Gejala). Tidak selamanya "Berbagi" itu baik  apalagi  berbagi menyebarkan penyakit tanpa kita sadari ..."When sharing is not caring" : jangan BERBAGI PENYAKIT. 

Jangan ditulari dan menulari, sebagaimana sabda Rasulullah "Jangan zhalim dan jangan mau dizhalimi orang lain"

Kesimpulannya, DISIPLIN memakai masker membuat kita menjadi "manusia yang LEBIH BAIK"... a better man...

*Pandji Kiansantang, 15 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun