Sementara jamur antagonis tular tanah adalah musuh alami patogen (penyakit) tanaman yang berada di dalam tanah. Jamur antagonis tular tanah yang dikembangkan adalah genus jamur Trichoderma.Â
Beberapa kisah sukses LUPH ini adalah ketika terjadi serangan hama penyakit tanaman perkebunan beberapa waktu lampau. Ketika di sepanjang pesisir wilayah Kalimantan Barat terjadi serangan hama kumbang kelapa, LUPH berkontribusi nyata dengan melakukan pengendalian menggunakan musuh alami hama kumbang yaitu jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae.Â
Pengendalian serentak (Gertakdal) dilakukan dengan melibatkan kelompok tani para pemilik kebun yang didampingi personil dari laboratorium.
Proses pengendalian dilakukan dengan cara menaburkan formulasi jamur kedalam sarang-sarang alami hama kumbang kelapa. Pada kondisi yang optimal jamur akan tumbuh dan menginfeksi larva kumbang kelapa pada sarang-sarang tersebut.Â
Proses yang dilakukan secara berkesinambungan terbukti mampu menurunkan serangan hama kumbang kelapa pada saat itu. Ketika serangan belalang kembara (Locusta migratoria) menyerang beberapa wilayah Kalimantan Barat, jamur Metarhizium juga digunakan selain penggunaan insektisida kimia untuk mengendalikan hama belalang.
Jamur antagonis Trichoderma merupakan salah satu agens hayati yang banyak digunakan oleh petani di Kalimantan Barat. Hal ini wajar mengingat Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah sentra tanaman karet, dengan tingkat serangan penyakit jamur akar putih yang cukup tinggi.Â
Jamur antagonis Trichoderma yang dikembangkan pada media beras dan dedak juga menjadi andalan ketika terjadi serangan penyakit jamur akar putih pada beberapa daerah sentra karet.Â
Dengan dosis 100-150 gram/pohon karet terserang, Trichoderma efektif mengendalikan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Demikian juga untuk pengendalian penyakit busuk pangkal batang lada yang menyerang lada Kalimantan Barat pada tahun 2000an.
Golongan agens hayati lain yang juga dikembangkan adalah parasitoid salah satunya adalah Tetrastichus brontispae. Parasitoid Tetrastichus brontispae yang dikembangkan juga efektif dalam menurunkan serangan hama kumbang janur kelapa yang menyerang pertanaman kelapa di beberapa sentra kelapa Kalimantan Barat.