Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pendampingan Orang Tua Generasi Z dalam Pemilihan Karir Lanjutan

6 September 2024   15:06 Diperbarui: 6 September 2024   15:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Strategi Pendampingan Orang Tua Generasi Z dalam Pemilihan Karir Lanjutan bersama Narasumber Dr. Enjang Wahyuningrum, M.Si.,(6/9/2024)/Dok Pribadi)

Akses informasi mengenai berbagai jalur karir adalah elemen krusial dalam proses pendampingan orang tua terhadap anak-anak mereka, khususnya Generasi Z. Di tengah banyaknya pilihan yang tersedia saat ini, mulai dari pendidikan vokasional, universitas, hingga peluang kerja langsung, anak-anak membutuhkan bimbingan untuk memahami jalur mana yang paling sesuai dengan minat, kemampuan, dan tujuan mereka. Orang tua dapat berperan sebagai fasilitator dengan membantu anak memperoleh informasi yang akurat dan komprehensif mengenai setiap opsi yang ada. Misalnya, pendidikan vokasional mungkin lebih cocok bagi anak yang tertarik dengan pekerjaan praktis atau ingin segera memasuki dunia kerja setelah lulus. Penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam memberikan akses informasi yang relevan dapat meningkatkan keputusan karir yang lebih matang dan bertanggung jawab pada anak-anak (Dietrich & Kracke, 2009).

Selain itu, orang tua dapat memperkenalkan anak pada jalur karir yang mungkin belum mereka pertimbangkan sebelumnya. Misalnya, jika anak hanya memikirkan untuk melanjutkan ke universitas, orang tua dapat memperkenalkan alternatif seperti kursus sertifikasi, program magang, atau peluang untuk berwirausaha. Mengenalkan anak pada variasi pilihan karir ini penting karena dapat membantu mereka mempertimbangkan aspek praktis dari setiap pilihan, seperti durasi pendidikan, biaya, dan prospek kerja. Menurut penelitian, orang tua yang memberikan akses ke informasi karir yang bervariasi membantu anak menjadi lebih fleksibel dalam memikirkan jalur karir yang mungkin mereka tempuh (Whiston et al., 2015).

Lebih lanjut, peran orang tua sebagai fasilitator juga mencakup membantu anak mencari sumber daya dan jaringan yang tepat untuk mendukung eksplorasi karir. Ini dapat berupa memperkenalkan anak pada konselor karir, platform digital yang menyediakan informasi tentang tren karir, atau bahkan menghubungkan mereka dengan profesional di bidang yang diminati. Orang tua yang aktif terlibat dalam proses pencarian informasi ini tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga memberdayakan anak untuk membuat keputusan karir yang lebih informed. Studi oleh Paa dan McWhirter (2000) menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki akses lebih besar ke informasi dan sumber daya karir cenderung memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi dalam membuat keputusan karir, serta lebih mampu merencanakan jalur karir mereka dengan strategis.

4. Tes Bakat dan Minat serta Pengalaman Dunia Kerja

Salah satu pendekatan pendampingan yang efektif adalah mengarahkan anak untuk mengikuti tes bakat dan minat guna memahami potensi mereka. Selain itu, orang tua dapat memfasilitasi magang atau pengalaman kerja nyata untuk membantu anak mendapatkan wawasan langsung tentang dunia kerja dan berbagai jalur karir yang mungkin diminati.

Mengarahkan anak untuk mengikuti tes bakat dan minat merupakan salah satu strategi efektif dalam pendampingan karir, karena tes tersebut dapat membantu anak memahami potensi diri dan kecocokan dengan berbagai jenis pekerjaan. Tes bakat dan minat, seperti yang dikembangkan berdasarkan teori Holland, membantu individu mengidentifikasi tipe kepribadian dan lingkungan kerja yang sesuai (Holland, 1997). Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri, anak-anak dapat membuat keputusan karir yang lebih informed dan sesuai dengan passion serta kemampuan mereka. Orang tua yang memfasilitasi proses ini menunjukkan dukungan aktif dalam pengembangan karir anak, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak dalam mengejar tujuan karir mereka (Nauta, 2010).

Selain tes bakat dan minat, pengalaman dunia kerja melalui magang atau pekerjaan paruh waktu memberikan wawasan langsung tentang lingkungan kerja dan tanggung jawab profesional. Magang memungkinkan anak untuk menerapkan pengetahuan teoretis dalam situasi nyata, memahami dinamika tempat kerja, dan mengembangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam karir tertentu (Gault, Leach, & Duey, 2010). Pengalaman ini juga dapat membantu anak mengevaluasi minat mereka terhadap bidang tertentu, sehingga dapat membuat keputusan karir yang lebih tepat. Orang tua dapat berperan dengan mencari peluang magang yang sesuai atau memanfaatkan jaringan profesional mereka untuk membantu anak mendapatkan pengalaman yang berharga.

Lebih jauh lagi, kombinasi antara pemahaman potensi diri melalui tes bakat dan minat serta pengalaman praktis di dunia kerja dapat memperkuat kesiapan karir anak. Studi menunjukkan bahwa individu yang memiliki pemahaman yang baik tentang diri mereka dan telah terpapar pada pengalaman kerja nyata cenderung memiliki transisi yang lebih lancar ke dunia kerja dan tingkat kepuasan karir yang lebih tinggi (Savickas, 2013). Dalam konteks Generasi Z yang menghadapi pasar kerja yang kompetitif dan dinamis, strategi ini menjadi semakin penting. Dengan dukungan orang tua dalam aspek ini, anak-anak dapat lebih siap menghadapi tantangan karir di masa depan dan membuat keputusan yang lebih tepat mengenai jalur karir mereka.

5. Dukungan Berkelanjutan dan Adaptasi terhadap Perubahan

Proses pemilihan karir tidak bersifat statis. Orang tua harus siap mendukung anak mereka secara berkelanjutan, terutama dalam menghadapi perubahan yang mungkin terjadi di pasar kerja. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang dinamis menjadi penting dalam mendampingi anak melalui perjalanan karirnya.

Proses pemilihan karir bersifat dinamis dan terus berkembang, seiring dengan perubahan dalam teknologi, ekonomi, dan kebutuhan industri. Orang tua perlu memberikan dukungan berkelanjutan kepada anak mereka, tidak hanya dalam tahap awal pemilihan karir, tetapi juga ketika anak menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan. Menurut Savickas (2013), karir tidak lagi dilihat sebagai jalur linear, tetapi lebih sebagai perjalanan yang memerlukan penyesuaian berkala terhadap perubahan di lingkungan kerja. Oleh karena itu, orang tua harus membantu anak mereka mengembangkan keterampilan untuk menghadapi ketidakpastian dan mendorong sikap fleksibel dalam mengeksplorasi berbagai peluang karir. Dukungan berkelanjutan ini membantu anak untuk tetap percaya diri dan tangguh saat berhadapan dengan perubahan di pasar kerja.

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan juga menjadi kunci sukses dalam perjalanan karir anak. Dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi dan terglobalisasi, tuntutan akan keterampilan baru terus muncul. Fleksibilitas dalam belajar dan kemampuan untuk mengasah keterampilan baru menjadi sangat penting (Bimrose et al., 2011). Orang tua dapat mendukung anak mereka dengan mendorong pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya akan siap menghadapi tantangan karir saat ini, tetapi juga memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang mungkin terjadi di masa depan.

Selain itu, peran orang tua sebagai pendukung emosional tidak bisa diabaikan. Ketika anak menghadapi kegagalan atau kesulitan dalam menavigasi karir mereka, orang tua harus hadir sebagai sumber dorongan moral dan stabilitas. Studi menunjukkan bahwa dukungan emosional dari orang tua dapat membantu mengurangi kecemasan terkait keputusan karir dan meningkatkan kemampuan anak dalam mengatasi stres yang mungkin timbul akibat perubahan pasar kerja (Ginevra et al., 2015). Fleksibilitas orang tua dalam menyesuaikan harapan mereka terhadap karir anak juga penting agar anak merasa didukung tanpa tekanan yang berlebihan. Dengan kombinasi dukungan berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan, orang tua dapat membantu anak mereka mencapai kesuksesan karir yang berkelanjutan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun