Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Tip Mengawali Tahun Ajaran Baru Berdasarkan Teori Cunningsworth

2 Juli 2024   11:11 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cerita berantai" adalah permainan lain di mana setiap siswa menambahkan satu kalimat ke sebuah cerita, yang tidak hanya mengembangkan kreativitas tetapi juga melatih kerjasama dan mendengarkan. 

Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial yang positif tetapi juga menciptakan suasana kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima. Dengan suasana kelas yang positif, siswa lebih mungkin merasa termotivasi dan siap untuk belajar. 

Untuk memastikan kesiapan guru dalam menerapkan aktivitas ice-breaker ini, berikut adalah lima pertanyaan evaluasi diri dengan rubrik terukur:

  • Apakah saya sudah merencanakan aktivitas ice-breaker yang sesuai untuk tingkat kelas dan kebutuhan siswa?

 1 (Sangat tidak siap)

 2 (Tidak siap)

 3 (Cukup siap)

 4 (Siap)

 5 (Sangat siap)

  • Apakah saya telah menyiapkan instruksi yang jelas dan mudah dipahami untuk setiap aktivitas ice-breaker?

 1 (Sangat tidak siap)

 2 (Tidak siap)

 3 (Cukup siap)

 4 (Siap)

 5 (Sangat siap)

  • Apakah saya memilih aktivitas ice-breaker yang dapat membantu siswa saling mengenal dan membangun koneksi?

1 (Sangat tidak siap)

 2 (Tidak siap)

 3 (Cukup siap)

 4 (Siap)

 5 (Sangat siap)

  • Apakah saya siap untuk memfasilitasi dan mendukung siswa selama aktivitas ice-breaker berlangsung?

 1 (Sangat tidak siap)

 2 (Tidak siap)

 3 (Cukup siap)

 4 (Siap)

 5 (Sangat siap)

  • Apakah saya memiliki rencana tindak lanjut untuk memperkuat hubungan positif yang terbentuk dari aktivitas ice-breaker?

 1 (Sangat tidak siap)

 2 (Tidak siap)

 3 (Cukup siap)

 4 (Siap)

 5 (Sangat siap)

5. Lingkungan Belajar yang Fleksibel: Ciptakan lingkungan belajar yang mendukung berbagai gaya belajar. Siapkan area belajar yang nyaman, seperti sudut membaca, area diskusi, dan ruang untuk kerja kelompok, untuk mendukung fleksibilitas dalam pembelajaran (Cunningsworth, 1995).

(5. Lingkungan Belajar yang Fleksibel/Dokumen Pribadi)
(5. Lingkungan Belajar yang Fleksibel/Dokumen Pribadi)

Menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel sangat penting dalam mendukung berbagai gaya belajar siswa. Lingkungan yang mendukung ini tidak hanya memungkinkan siswa untuk merasa nyaman, tetapi juga memberi mereka kebebasan untuk memilih metode belajar yang paling efektif bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun