Magelang, 5 Juni 2024 — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan SMK) di Yayasan Tarakanita Magelang melakukan aksi penuangan eco enzyme dan penebaran benih ikan nilem (osteochilus vittatus atau osteochilus) di Sungai Manggis, Area Rindam IV/Diponegoro, Magelang.Â
Acara ini dihadiri oleh Sr. Rosiana Susilo Astuti, CB., selaku Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah, Bapak Irwan Adi Nugroho, selaku Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, dan Kolonel Inf Hendratno Devidanto, SE, M.M., M.Han., selaku Komandan Rindam IV Diponegoro.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 yang diusung oleh United Nations Environment Programme (UNEP) adalah "Land Restoration, Desertification and Drought Resilience" atau "Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan."Â
Kegiatan ini sejalan dengan tema tersebut, berfokus pada upaya konkret untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan meningkatkan ketahanan ekosistem setempat terhadap perubahan iklim.
Sr. Rosiana Susilo Astuti, CB. dalam sambutannya menekankan pentingnya aksi ini sebagai implementasi dari ajaran Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si' dan Laudate Deum.Â
"Sebagai komunitas pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Katolik, kami berkomitmen untuk mendidik siswa-siswi kami tidak hanya dalam ilmu pengetahuan tetapi juga dalam tanggung jawab moral untuk merawat ciptaan Tuhan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran ekologis dan semangat kebersamaan dalam menjaga lingkungan."
Bapak Irwan Adi Nugroho juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Yayasan Tarakanita. "Tindakan nyata seperti ini sangat penting untuk memulihkan ekosistem yang terdegradasi. Dengan melibatkan generasi muda, kita tidak hanya memperbaiki lingkungan saat ini tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," ujarnya.Â
Bapak Kolonel Inf Hendratno Devidanto, SE, M.M., komandan Rindam IV/Diponegoro, menambahkan, "Kegiatan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dapat menghasilkan dampak positif yang besar bagi lingkungan."Â
Makna teologis dan filosofis dari kegiatan ini sangat mendalam, mengingat ajaran Paus Fransiskus dalam Laudato Si' dan Laudate Deum yang menekankan pentingnya ekologi integral. Laudato Si' mengajak umat manusia untuk melihat bahwa segala sesuatu di alam saling terkait dan tindakan kita terhadap lingkungan berdampak luas.Â
Dalam konteks ini, penuangan eco enzyme dan penebaran ikan nilem yang adalah spesies non-invasive endemi setempat oleh siswa-siswi Tarakanita bukan hanya tindakan simbolis tetapi juga bentuk nyata dari perwujudan kasih dan tanggung jawab terhadap ciptaan.
Lebih lanjut, Laudato Si' mengajarkan bahwa bumi adalah rumah bersama yang harus kita pelihara. Tindakan ini mencerminkan upaya pemeliharaan ciptaan Tuhan, sebagaimana Paus Fransiskus menekankan perlunya peran aktif semua pihak dalam menghadapi krisis lingkungan. Penuangan eco enzyme dapat membantu memperbaiki kualitas air sungai, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ekosistem serta masyarakat sekitar.
Laudate Deum, yang juga menekankan perlunya tindakan nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan, mengingatkan umat manusia bahwa krisis ekologi adalah panggilan untuk bertindak dengan segera dan berkelanjutan.Â
Dalam sambutannya, Sr. Rosiana Susilo Astuti, CB. menggarisbawahi bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk tanggapan konkret terhadap ajakan tersebut, mengedukasi generasi muda untuk menjadi pelindung dan penjaga bumi.
Dengan demikian secara keseluruhan, aksi penuangan eco enzyme dan penebaran benih ikan nilem di Sungai Manggis oleh siswa-siswi Tarakanita Magelang ini adalah contoh nyata dari bagaimana ajaran Gereja dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah tindakan reflektif yang mengandung makna mendalam tentang pemeliharaan ciptaan, ekologi integral, serta pendidikan dan kesadaran lingkungan.Â
Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini menjadi inspirasi dan dorongan untuk lebih peduli terhadap lingkungan, menegaskan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan bumi sebagai rumah bersama. (PJP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H