Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DOA JALAN SALIB LAUDATE DEUM

27 Mei 2024   14:16 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:25 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/16/193200423/studi-buktikan-aktivitas-manusia-pengaruhi-perubahan-iklim-bumi?page=all)

Bapa Kami

Kayu Salib Dia panggul

mari kita pun memikul

salib kita di dunia

Perhentian 3: Yesus Jatuh untuk Pertama Kali

(https://www.alinea.id/nasional/knti-eksploitasi-berlebih-rusak-laut-indonesia-b1ZO69uSH)
(https://www.alinea.id/nasional/knti-eksploitasi-berlebih-rusak-laut-indonesia-b1ZO69uSH)

Ketika Yesus jatuh pertama kali, kita melihat bagaimana alam juga jatuh di bawah beban pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan.

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

P: Ketika Yesus jatuh untuk pertama kali, kita melihat bagaimana alam juga jatuh di bawah beban pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan. Dalam perjalanannya menuju Golgota, Yesus mengalami kejatuhan yang penuh penderitaan. Kejatuhan ini tidak hanya menggambarkan beban fisik yang ditanggung-Nya, tetapi juga beban dosa manusia yang ditanggung-Nya. Alam, yang diciptakan oleh Allah dengan sempurna, kini juga merasakan beban berat akibat ulah manusia. Dalam Roma 8:21, tertulis, "Dengan harapan bahwa makhluk itu sendiri juga akan dibebaskan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah." Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebagaimana Yesus jatuh di bawah beban dosa kita, alam juga menderita di bawah beban pencemaran dan eksploitasi, dan keduanya membutuhkan pembebasan.

Kita sering kali lupa bahwa bumi ini adalah titipan yang harus dijaga dan dilestarikan. Ketika Yesus jatuh untuk pertama kali, kita diingatkan akan keterbatasan dan kelemahan manusia dalam menghadapi dosa dan godaan. Pencemaran dan eksploitasi alam adalah refleksi dari dosa-dosa keegoisan dan ketamakan manusia. Kita telah memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan tanpa memikirkan konsekuensinya bagi generasi mendatang. Dalam Kolose 1:16-17, tertulis, "Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan... Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah milik Tuhan dan harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

Marilah berdoa,

Tuhan yang Mahakasih, kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh penyesalan atas segala kerusakan yang telah kami sebabkan pada alam ciptaan-Mu. Seperti Yesus yang jatuh di bawah beban dosa kami, kami mohon ampun atas dosa-dosa kami terhadap bumi ini. Berikanlah kami kebijaksanaan dan kekuatan untuk menjaga serta melindungi lingkungan, agar alam dapat pulih dan menjadi tempat yang layak bagi semua ciptaan-Mu. Semoga kami selalu ingat untuk hidup dengan bijak dan bertanggung jawab dalam segala tindakan kami. Amin.

P: Tuhan, kasihanilah kami

U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun