Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DOA JALAN SALIB LAUDATE DEUM

27 Mei 2024   14:16 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:25 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.kompas.com/sains/image/2021/10/28/160000523/5-pesan-komunitas-peduli-iklim-untuk-jokowi-sebelum-hadiri-cop26?page=2)

Kata Pengantar 

P: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita berkumpul untuk merenungkan Jalan Salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebuah perjalanan penuh penderitaan yang ditanggung-Nya demi keselamatan kita. Namun, dalam perhentian-perhentian yang akan kita renungkan ini, kita juga diajak untuk melihat penderitaan lain yang terjadi di dunia kita saat ini - penderitaan bumi dan lingkungan kita yang rusak akibat krisis iklim dan tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Dokumen "Laudate Deum" yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa krisis lingkungan bukan hanya masalah ekologis, tetapi juga masalah moral yang mendesak. Seperti Yesus yang dihukum dan memikul salib-Nya, bumi pun menderita karena dosa-dosa keegoisan, ketamakan, dan ketidakpedulian kita. Melalui refleksi ini, kita dipanggil untuk menanggung tanggung jawab kita terhadap ciptaan Tuhan dan bekerja bersama untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.

Dalam setiap perhentian Jalan Salib ini, marilah kita merenungkan bagaimana penderitaan Yesus mencerminkan penderitaan alam. Marilah kita membuka hati kita untuk menerima panggilan Tuhan agar kita menjadi penjaga yang setia bagi bumi ini. Semoga refleksi dan doa kita hari ini menginspirasi tindakan nyata dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

Marilah kita memulai perjalanan rohani ini dengan membuat tanda salib:

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

U: Amin.

Doa Pembukaan Jalan Salib "Laudate Deum"

P: Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami berkumpul di hadapan-Mu dalam perayaan Jalan Salib ini, di mana kami merenungkan penderitaan Putra-Mu, Yesus Kristus. Dalam setiap langkah-Nya menuju Golgota, kami menemukan panggilan untuk memperbarui komitmen kami dalam merawat bumi yang telah Engkau ciptakan dengan penuh kasih. Seperti yang diajarkan dalam dokumen "Laudate Deum," kami menyadari bahwa krisis iklim dan kerusakan lingkungan adalah hasil dari dosa-dosa keegoisan dan ketamakan kami.

Kami memohon bimbingan Roh Kudus agar kami dapat memahami setiap perhentian Jalan Salib ini sebagai refleksi dari tanggung jawab kami terhadap seluruh ciptaan. Bantu kami untuk melihat penderitaan Yesus sebagai panggilan untuk bertindak demi keadilan lingkungan dan kelestarian alam. Semoga melalui doa dan refleksi ini, hati kami digerakkan untuk merawat bumi dengan kasih dan hormat, serta bekerja sama dalam upaya global untuk mengatasi krisis iklim.

Tuhan Yesus, yang memikul salib demi keselamatan kami, ajarilah kami untuk memikul tanggung jawab kami terhadap bumi dan semua makhluk yang menderita akibat ulah kami. Semoga setiap langkah yang kami ambil dalam Jalan Salib ini memperdalam komitmen kami untuk menjaga dan melestarikan ciptaan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun