Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Lima Makna Kemenangan Spiritual Lebaran Kita

8 April 2024   00:38 Diperbarui: 9 April 2024   04:32 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh konkret dari nilai kesederhanaan adalah ketika kita menahan diri dari mengonsumsi makanan dan minuman selama puasa, kita juga diajarkan untuk menghargai rezeki yang kita miliki. 

Hal ini membantu kita untuk menjadi lebih sadar akan nikmat-nikmat yang sering kita anggap remeh, sehingga kita menjadi lebih bersyukur dan rendah hati dalam menghadapinya.

Lebaran menjadi momentum yang tepat untuk mengekspresikan nilai kedermawanan melalui sedekah dan pembagian dengan sesama. Contoh konkretnya adalah ketika kita menyumbangkan sebagian dari harta kita kepada mereka yang membutuhkan, baik dalam bentuk uang, makanan, atau bantuan lainnya. 

Tindakan ini bukan hanya menunjukkan kepedulian kita terhadap kesulitan orang lain, tetapi juga mengingatkan kita bahwa keberkahan rezeki yang kita miliki dapat diukur dari seberapa banyak kita berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Lebaran juga mengingatkan kita untuk tetap menjalani kehidupan dengan sederhana dan penuh syukur, meskipun setelah puasa berakhir. Contoh konkretnya adalah ketika kita tidak tergoda untuk berlebihan dalam membelanjakan uang untuk keperluan pribadi atau acara perayaan, melainkan lebih memilih untuk memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan. 

Dengan demikian, kita tidak hanya memperkuat nilai kesederhanaan dalam diri kita sendiri, tetapi juga memberikan teladan bagi orang lain untuk mengikuti jejak kita dalam berbagi kebahagiaan dan keberkahan kepada sesama.

4. Pengampunan dan Rekonsiliasi (Maghfirah dan Silaturahim)

Lebaran juga mengandung makna filosofis tentang pengampunan dan rekonsiliasi. Ini adalah waktu yang ideal untuk menghapuskan dendam, memaafkan kesalahan orang lain, dan memulai kembali hubungan yang terputus. Praktik saling memaafkan (maaf-maafan) dan mempererat silaturahim antar sesama umat Islam sangat dianjurkan pada hari Lebaran.

Pemahaman tentang pengampunan dan rekonsiliasi yang terkandung dalam Lebaran memperlihatkan kepada kita pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. 

Lebaran memberikan kesempatan yang istimewa bagi kita untuk menghapuskan dendam dan memaafkan kesalahan orang lain. 

Contoh konkret dari nilai pengampunan adalah ketika kita mampu melupakan ketidaksetiaan atau perlakuan buruk yang pernah kita terima dari orang lain, dan menggantikannya dengan sikap yang penuh dengan kasih sayang dan perdamaian. 

Ini bukan hanya menunjukkan kedermawanan hati kita, tetapi juga membebaskan diri kita dari beban kebencian yang membelenggu jiwa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun