Untuk menciptakan kesempatan bagi siswa yang lebih introvert untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran kolaboratif, sambil juga memberikan ruang bagi siswa yang ekstrovert untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan koneksi sosial, beberapa strategi inklusif dapat diterapkan:
Pendekatan Berbasis Pilihan: Memberikan pilihan kepada siswa dalam cara mereka berpartisipasi dalam pembelajaran kolaboratif dapat membantu siswa introvert merasa lebih nyaman. Misalnya, mereka dapat memilih untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok kecil atau berkontribusi melalui platform online.
Pengaturan Kelompok yang Beragam: Mengelompokkan siswa secara heterogen dapat menciptakan lingkungan di mana siswa dengan berbagai tingkat ekstroversi dapat saling melengkapi. Memperkenalkan siswa dengan berbagai kepribadian dan gaya belajar dapat menghasilkan kolaborasi yang lebih efektif.
-
Pendekatan Kolaboratif yang Berbasis Proyek: Mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang menekankan pada tujuan bersama dan tanggung jawab bersama dapat membuat siswa merasa lebih terlibat dan mendukung dalam konteks kolaboratif.
Waktu Refleksi dan Persiapan Mandiri: Memberikan waktu untuk refleksi dan persiapan mandiri sebelum dan sesudah aktivitas kolaboratif dapat membantu siswa introvert untuk merumuskan pemikiran mereka dengan lebih baik sebelum berinteraksi dengan kelompok.
Pembinaan Keterampilan Sosial: Menyediakan pelatihan keterampilan sosial dan komunikasi yang memungkinkan siswa untuk merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sekelas mereka, baik dalam konteks kolaboratif maupun sosial.
Dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, guru dapat membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan kolaboratif yang diperlukan untuk berhasil di dunia yang semakin terhubung secara sosial dan profesional.
Agreeableness (Kesetujuan): Bagaimana kita dapat mempromosikan kolaborasi yang sehat dan kerjasama antara siswa dengan berbagai tingkat kesetujuan, sambil juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan menghormati perbedaan pendapat dan sudut pandang?
Dalam Big Five Personality Model, "Agreeableness"Â atau "Kesetujuan" merujuk pada sejauh mana seseorang ramah, kooperatif, dan empatik terhadap orang lain. Individu yang tinggi dalam kesetujuan cenderung baik hati, penuh perhatian, dan cenderung mencari harmoni dalam interaksi sosial, sementara individu yang rendah dalam kesetujuan mungkin lebih skeptis, kritis, atau kurang bersedia untuk mengikuti arus.
Untuk mempromosikan kolaborasi yang sehat dan kerjasama antara siswa dengan berbagai tingkat kesetujuan, sambil juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan menghormati perbedaan pendapat dan sudut pandang, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Pembentukan Tim dan Kelompok dengan Teliti: Mengelompokkan siswa dengan mempertimbangkan tingkat kesetujuan mereka dan menciptakan tim yang seimbang dapat membantu meminimalkan konflik dan mempromosikan kerjasama yang produktif.
Pendekatan Berbasis Proyek Bersama: Memberikan proyek atau tugas yang membutuhkan kerjasama antara siswa memungkinkan mereka untuk belajar bekerja sama, menemukan solusi bersama, dan menghargai kontribusi masing-masing anggota tim.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!