Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Pendidikan Inklusif: Kasih dan Kesetaraan ala Yesus dalam Rangka Hari Guru Nasional 2023 dan Merdeka Belajar

24 November 2023   23:00 Diperbarui: 25 November 2023   00:09 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Social Responsibility adalah nilai yang diajarkan oleh Yesus, menginspirasi inklusi dalam kurikulum dengan menekankan pentingnya kepedulian terhadap kebutuhan orang lain dan lingkungan. Kitab Suci Perjanjian Baru mencatat berbagai ajaran Yesus yang mendorong tanggung jawab sosial. Dalam Injil Lukas 10:25-37, Yesus memberikan perumpamaan tentang "Orang Samaria yang Baik Hati", yang menekankan bahwa sesama manusia harus dianggap sebagai sesama dan dibantu ketika dalam kesulitan. Pernyataan Yesus, "Pergilah dan perbuatlah demikian juga," memberikan panggilan untuk bertindak dan bertanggung jawab sosial.

Ajaran tentang kasih dan perhatian terhadap sesama juga tercermin dalam kisah makan bersama ribuan orang (Matius 14:13-21). Yesus tidak hanya mengajarkan tentang kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan teladan tanggung jawab sosial dalam memastikan bahwa kebutuhan semua orang terpenuhi.

Dalam pendidikan modern, tokoh seperti Paulo Freire, seorang pendidik dan filsuf, menyoroti konsep pendidikan yang berfokus pada kesadaran sosial dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Freire menyatakan, "Pendidikan mungkin adalah praktek kebebasan hanya jika menciptakan kondisi-kondisi untuk pengembangan karakteristik manusia yang bersifat pembebasan." Pemikiran ini sesuai dengan ajaran Yesus tentang tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari pengembangan karakter dan pelayanan terhadap sesama.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai tanggung jawab sosial dalam kurikulum, pendidikan modern dapat membimbing siswa untuk menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan bersama. Ajaran Yesus tentang tanggung jawab sosial dapat membentuk generasi yang sadar dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, menciptakan dampak positif dalam dunia yang semakin kompleks.

9. Interpersonal Skills Development: Yesus mengembangkan keterampilan interpersonal murid-murid-Nya, menjadi inspiration untuk pengembangan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan dalam kurikulum modern.

Interpersonal Skills Development  yang diperlihatkan oleh Yesus memberikan inspirasi yang kuat untuk pengembangan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan dalam kurikulum modern. Kitab Suci Perjanjian Baru mencatat berbagai momen di mana Yesus secara aktif terlibat dalam membangun hubungan interpersonal yang kuat dengan murid-murid-Nya. Dalam Injil Yohanes, Yesus memberikan perintah kasih kepada murid-murid-Nya, "Sebagai Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tetaplah dalam kasih-Ku" (Yohanes 15:9). Pernyataan ini mencerminkan pentingnya hubungan yang akrab dan penuh kasih dalam pengembangan keterampilan interpersonal.

Salah satu momen penting dalam pengajaran interpersonal Yesus terjadi saat Dia mencuci kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13:1-17). Tindakan ini, selain menjadi bentuk pelayanan, juga mengajarkan pentingnya menghormati, bekerja sama, dan memiliki rasa empati terhadap orang lain.

Dalam konteks pendidikan modern, Howard Gardner, seorang psikolog pendidikan terkemuka, menggarisbawahi pentingnya Multiple Intelligences (Kecerdasan Jamak), yang melibatkan keterampilan interpersonal. Gardner mengatakan, "Kita semua memiliki kecerdasan yang berbeda. Kita semua dapat menjadi bijaksana - bijaksana dalam kecerdasan." Pemikiran ini sejalan dengan pendekatan Yesus yang menekankan pengembangan kecerdasan interpersonal sebagai kunci untuk berhasil dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan memimpin.

Mengintegrasikan ajaran interpersonal Yesus dalam kurikulum dapat membimbing siswa untuk menjadi individu yang efektif dalam berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan berkolaborasi, dan kepemimpinan yang bersifat inklusif dapat membantu siswa menghadapi tantangan dalam masyarakat yang semakin kompleks. Sebagaimana Yesus memberdayakan murid-murid-Nya, kurikulum modern dapat menjadi wahana untuk membentuk individu yang memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dan berdampak positif dalam lingkungan sosial mereka.

10. Work Ethics and Intrinsic Motivation: Yesus memberikan fondasi bagi pengembangan etika kerja dan motivasi intrinsik melalui ajarannya tentang hard work, honesty, dan accountability, mendukung kurikulum yang mempromosikan nilai-nilai ini.

Work Ethics and Intrinsic Motivation yang diasuh oleh Yesus memberikan pondasi kuat bagi pengembangan nilai-nilai etika kerja dan motivasi intrinsik dalam kurikulum modern. Kitab Suci Perjanjian Baru mencatat ajaran Yesus yang menyoroti nilai-nilai ini. Dalam Lukas 10:7, Yesus menyatakan, "Pekerjakanlah buruh untuk panenmu. Sesungguhnya pekerja itu layak menerima upahnya." Pernyataan ini tidak hanya menekankan pentingnya kerja keras tetapi juga menegaskan hak-hak pekerja sebagai bagian dari etika kerja yang adil.

Ajaran Yesus juga mencakup nilai kejujuran, seperti yang tercermin dalam Matius 5:37, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. " Pernyataan ini menegaskan integritas dan kejujuran sebagai nilai-nilai fundamental dalam etika kerja.

Dalam Injil Lukas, Yesus mengisahkan perumpamaan tentang pelayan yang setia dan bijaksana (Lukas 12:42-48). Melalui perumpamaan ini, Yesus menekankan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun