Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Signifikansi Keterampilan Metakognitif dalam Pembelajaran

26 Agustus 2023   01:45 Diperbarui: 26 Agustus 2023   01:48 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http://www.embj.org)

Kurangnya kesadaran metakognitif juga dapat menghambat perkembangan kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Peserta didik mungkin terjebak dalam rutinitas yang kurang efektif, tanpa kesadaran tentang alternatif-alternatif yang mungkin lebih baik. Ini dapat mengurangi kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan baru atau beradaptasi dengan perubahan gaya pengajaran atau lingkungan belajar.

Secara keseluruhan, kurangnya kesadaran metakognitif berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kesuksesan belajar dan perkembangan peserta didik. Dengan tidak mampu mengenali dan mengatasi pola belajar yang tidak efektif, mereka berisiko terjebak dalam siklus kegagalan yang menghambat pencapaian prestasi akademik yang optimal.

Membantu Peserta Didik Mengembangkan Keterampilan Metakognitif: Peran Guru dan Tantangannya

Guru memiliki peran sentral dalam memfasilitasi perkembangan keterampilan metakognitif pada peserta didik. Dengan memberikan panduan yang tepat dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, guru dapat membantu peserta didik memahami pentingnya keterampilan metakognitif dan mengembangkannya secara efektif. Namun, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul dalam proses ini, yang perlu diatasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Seperti yang dinyatakan oleh John Hattie, seorang peneliti dalam bidang pendidikan, "Guru yang efektif membantu peserta didik dalam mengembangkan pemahaman diri mereka sebagai pembelajar, serta memberikan panduan dalam mengatur proses belajar mereka." Dalam hal ini, guru dapat memainkan peran sebagai fasilitator yang membantu peserta didik memahami cara mereka belajar, mengidentifikasi kekuatan dan keterbatasan pribadi, serta merencanakan strategi belajar yang sesuai.

Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi guru adalah mengubah peran mereka dari penyampai informasi menjadi pemandu pembelajaran yang lebih aktif. Dalam mengembangkan keterampilan metakognitif, guru perlu mendorong peserta didik untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola belajar mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui penggunaan pertanyaan reflektif, diskusi terbuka, dan tugas-tugas yang merangsang pemikiran kritis.

Selain itu, guru juga harus mampu mengatasi hambatan internal dan eksternal yang mungkin muncul dalam proses pengembangan keterampilan metakognitif. Beberapa peserta didik mungkin merasa tidak nyaman untuk merenung tentang cara mereka belajar atau menghadapi tantangan belajar. Guru dapat mengatasi hal ini dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, bekerja dengan peserta didik secara individual untuk membantu mereka mengatasi hambatan tersebut.

Dalam mengembangkan keterampilan metakognitif, guru juga perlu mempertimbangkan perbedaan individu dalam gaya belajar dan kemampuan. Pendekatan yang beragam diperlukan untuk memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang setiap peserta didik, serta upaya untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif.

Dalam keseluruhan, guru memiliki peran kunci dalam membantu peserta didik mengembangkan keterampilan metakognitif yang kuat. Dengan memfasilitasi pemahaman diri, mengatasi tantangan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, guru dapat membantu peserta didik menjadi pembelajar yang lebih efektif dan mandiri.

Keterampilan Metakognitif dan Kemampuan Adaptasi dalam Masyarakat yang Dinamis

Hubungan antara keterampilan metakognitif yang kuat dan kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan beradaptasi dalam masyarakat yang terus berubah sangatlah erat. Keterampilan metakognitif membantu peserta didik mengenali dan mengelola cara mereka belajar, yang pada gilirannya membentuk dasar untuk berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi ide, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Seperti yang diungkapkan oleh Arthur L. Costa dan Bena Kallick, "Keterampilan metakognitif membantu peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup yang dapat berpikir tentang cara mereka belajar dan terus beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah." Dalam konteks ini, keterampilan metakognitif mendukung perkembangan sikap fleksibel, di mana peserta didik belajar untuk mengatasi tantangan baru dan berubah dalam masyarakat yang cepat berubah.

Keterampilan metakognitif juga berkontribusi pada kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi. Peserta didik yang memahami cara mereka memproses informasi dan belajar dapat lebih efektif berkontribusi dalam kerja kelompok. Mereka mampu menyusun strategi kolaboratif yang berdasarkan pemahaman mendalam tentang gaya belajar dan kekuatan individu, yang pada gilirannya memperkuat dinamika kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun