Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkit dan Bersaksi Mewujudkan Gereja yang Vital dan Viral

4 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Follow up plan: Untuk secara efektif menindaklanjuti pentingnya kesaksian otentik, Gereja dapat menyediakan program bimbingan di mana para anggota yang berpengalaman membimbing dan mendukung individu muda dalam perjalanan iman mereka. Ini dapat mencakup memasangkan kaum muda dengan mentor yang memberikan contoh kesaksian yang otentik dan menawarkan bimbingan serta dorongan. Gereja juga dapat mengatur prakarsa penjangkauan yang memungkinkan para anggota untuk secara aktif terlibat dalam tindakan pelayanan dan kasih amal, memperlihatkan kasih dan belas kasihan Kristus kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, memupuk budaya akuntabilitas dan pertumbuhan melalui kelompok-kelompok kecil yang berbagi keyakinan dapat menciptakan ruang bagi individu untuk merenungkan kesaksian mereka sendiri dan menerima dukungan dari rekan-rekan. Dengan menerapkan rencana tindak lanjut ini, Gereja dapat memupuk komunitas saksi otentik yang mengilhami dan memimpin kaum muda menuju hubungan yang lebih dalam dengan Kristus.

3. Relevant and Engaging Catechesis (katekese yang relevan dan menarik) merupakan aspek penting dari misi Gereja Katolik bagi kaum muda. Hal ini menekankan perlunya Gereja untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan interaktif yang sejalan dengan minat kaum muda. Dengan memanfaatkan teknologi, pendekatan interaktif, dan sumber daya multimedia, Gereja dapat menjadikan katekese lebih cocok dan menarik bagi kaum muda. Perikop Matius 28:19-20, yang umumnya dikenal sebagai Amanat Agung, mendukung gagasan ini dengan menekankan perintah Yesus untuk memuridkan dan mengajar mereka untuk menjalankan perintah-Nya.

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28: 19-20)


Dalam Matius 28:19-20, Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya, memerintahkan mereka untuk pergi dan memuridkan semua bangsa. Ini termasuk membaptis dan mengajar mereka untuk menjalankan segala sesuatu yang Yesus telah perintahkan. Perikop ini menyoroti pentingnya mengajar dan meneruskan ajaran Yesus kepada orang lain.

Untuk melaksanakan Amanat Agung secara efektif, Gereja harus menyesuaikan metode kateketiknya untuk menjangkau kaum muda dengan cara yang bermakna. Hal ini termasuk memanfaatkan teknologi, pendekatan interaktif, dan sumber daya multimedia. Di era digital saat ini, anak muda terbiasa berinteraksi dengan konten melalui berbagai platform media. Memanfaatkan teknologi memungkinkan Gereja untuk bertemu kaum muda di mana pun mereka berada, dan secara efektif mengkomunikasikan kebenaran iman yang abadi.

Pendekatan interaktif ini memungkinkan kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini juga mendorong keterlibatan, pemikiran kritis, dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Gereja. Katekese interaktif mendorong kaum muda untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi iman mereka, dan terhubung dengan materi secara pribadi.

Selain itu, sumber daya multimedia, termasuk video, podcast, kursus online, dan aplikasi interaktif, menawarkan cara yang dinamis dan menarik secara visual untuk menyajikan konten katekese. Sumber daya ini dapat menggabungkan kisah kehidupan nyata, kesaksian, dan contoh yang sesuai dengan pengalaman kaum muda. Dengan memanfaatkan multimedia, Gereja dapat secara efektif mengomunikasikan konsep-konsep teologis yang kompleks dengan cara yang dapat diakses dengan mudah oleh kaum muda.

Dengan menggabungkan metode katekese yang inovatif dan menarik, Gereja memastikan bahwa kaum muda secara aktif terlibat dalam pembinaan iman mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Katolik, mengembangkan hubungan pribadi dengan Kristus, dan merangkul ajaran Gereja sebagai pedoman hidup mereka.

Singkatnya, perikop Matius 28:19-20 mendukung pentingnya katekese yang relevan dan menarik dalam Gereja Katolik. Dengan memanfaatkan teknologi, pendekatan interaktif, dan sumber daya multimedia, Gereja dapat secara efektif melaksanakan Amanat Agung dengan menjangkau kaum muda dengan cara yang selaras dengan mereka. Hal ini juga memampukan mereka untuk menjadi peserta aktif dalam pembinaan iman mereka dan memperlengkapi mereka untuk mengamati dan menjalankan ajaran Yesus Kristus.

Follow up plan: Untuk menindaklanjuti pentingnya katekese yang relevan dan menarik, Gereja dapat berinvestasi dalam pengembangan platform digital interaktif, seperti aplikasi seluler atau kursus online, yang menyediakan sumber daya katekese yang dapat diakses dan dinamis bagi kaum muda. Selain itu, menyelenggarakan lokakarya dan seminar untuk katekis dan pemimpin pemuda dapat membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif dalam katekese. Selain itu, memupuk lingkungan belajar kolaboratif, seperti kelompok diskusi remaja atau lingkaran berbagi iman, dapat mendorong kaum muda untuk secara aktif terlibat dengan ajaran Gereja dan menciptakan ruang untuk dialog terbuka dan eksplorasi iman mereka. Dengan menerapkan rencana tindak lanjut ini, Gereja dapat memastikan bahwa katekese tetap relevan dan menarik, memungkinkan kaum muda untuk bertumbuh dalam pemahaman dan praktik iman Katolik mereka.

4. Empowerment and Participation (pemberdayaan dan partisipasi kaum muda dalam Gereja) merupakan aspek penting dari misi Gereja Katolik. Hal ini menekankan pentingnya mendorong kaum muda secara aktif untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan, memberi mereka kesempatan untuk kepemimpinan, menjadi sukarelawan, dan menyumbangkan perspektif unik mereka. Dengan memberdayakan kaum muda, Gereja memperkuat rasa memiliki mereka dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka. Perikop 1 Timotius 4:12 mendukung gagasan ini dengan mendesak kaum muda beriman untuk tidak diremehkan karena usia mereka, tetapi untuk menjadi teladan dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun