Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Memajukan Integrasi Ekonomi ASEAN Melalui Peningkatan Konektivitas Sistem Pembayaran antar Negara ASEAN

24 Mei 2023   08:12 Diperbarui: 24 Mei 2023   08:17 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RPC bagi turis Indonesia di kios suvenir Thailand  (https://spusht.blogspot.com/2013/03/chatuchak-market-bangkok-shopping.html)

1. Pengantar

Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah lama mengupayakan integrasi ekonomi dan kerja sama regional di antara sepuluh negara anggotanya. Salah satu aspek signifikan dari upaya ini terletak pada peningkatan konektivitas sistem pembayaran, yang berperan penting dalam memfasilitasi kelancaran transaksi lintas batas dan mendorong ekonomi ASEAN yang lebih terintegrasi. Artikel ini hendak mengeksplorasi peran penting Bank Indonesia, bank sentral Indonesia, bersama dengan kerangka kerja ASEAN yang lebih luas, dan menekankan pentingnya sistem pembayaran dalam mencapai integrasi ekonomi yang lebih besar di kawasan ini.

2. Bank Indonesia (BI): Membina Konektivitas dan Stabilitas

BI sebagai bank sentral Indonesia memiliki peran penting dalam mendorong dan mengatur konektivitas sistem pembayaran baik di dalam negeri maupun di kawasan ASEAN. Dengan mandat menjaga stabilitas moneter dan ketahanan sistem keuangan, BI membangun kerangka regulasi yang kuat untuk memastikan efisiensi, keamanan, dan transparansi sistem pembayaran.

Di Indonesia, BI mengawasi penyelenggaraan berbagai sistem pembayaran, mulai dari transaksi tunai tradisional hingga transfer elektronik dan platform pembayaran seluler yang sedang berkembang. Dengan menumbuhkan lingkungan kepercayaan dan kehandalan, BI menciptakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan sistem pembayaran, memungkinkan individu dan bisnis untuk melakukan transaksi keuangan tanpa hambatan.

Selain itu, BI secara aktif menjalin kerja sama dengan bank sentral lain dan pemangku kepentingan terkait di ASEAN untuk mendorong konektivitas sistem pembayaran. Menyadari saling ketergantungan perekonomian daerah, BI berupaya melakukan harmonisasi regulasi, mengatasi tantangan interoperabilitas, dan memfasilitasi transaksi lintas batas. Melalui upaya-upaya tersebut, BI berkontribusi pada tujuan yang lebih luas untuk menciptakan jaringan sistem pembayaran yang terintegrasi dan efisien di seluruh ASEAN.

3. ASEAN: Penguatan Integrasi Ekonomi

ASEAN berfungsi sebagai organisasi antar pemerintah regional yang memfasilitasi integrasi ekonomi, stabilitas politik, dan kemajuan sosial di antara negara-negara anggotanya. Dalam mengejar ekonomi ASEAN yang lebih integratif, ASEAN mengakui peran penting konektivitas sistem pembayaran.

ASEAN secara aktif mendorong kolaborasi dan koordinasi antar negara anggotanya untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran. Dengan menyelaraskan kerangka peraturan dan membina kerja sama lintas batas, ASEAN memfasilitasi aliran dana yang lancar, merampingkan proses pembayaran, dan mengurangi biaya transaksi. Upaya bersama ini tidak hanya memperkuat integrasi keuangan tetapi juga mendukung keseluruhan visi masyarakat ASEAN yang kohesif dan sejahtera.

4. Sistem Pembayaran Lintas Batas: Mengaktifkan dan Mensinergikan Kegiatan Ekonomi

Sistem pembayaran berfungsi sebagai tulang punggung kegiatan ekonomi di ASEAN, memungkinkan kelancaran transfer dana dan memfasilitasi transaksi keuangan. Apakah itu transaksi tunai tradisional atau penerapan metode pembayaran elektronik dan seluler yang inovatif, sistem pembayaran yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, fasilitasi perdagangan, dan inklusi keuangan.

Sistem pembayaran yang efisien sangat penting untuk bisnis yang terlibat dalam perdagangan dan investasi lintas batas. Dengan mempromosikan transaksi yang aman dan tepat waktu, konektivitas sistem pembayaran mengurangi hambatan dan menyederhanakan proses pembayaran lintas batas. Hal ini memungkinkan bisnis untuk memperluas jangkauan mereka, memasuki pasar regional, dan berkontribusi pada kemakmuran ekonomi kawasan ASEAN.

Selain itu, sistem pembayaran yang kuat dan saling terhubung meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan akses yang lebih besar kepada individu dan bisnis ke layanan keuangan. Ini mempromosikan pemberdayaan ekonomi dan memungkinkan partisipasi dalam ekonomi regional, mendorong pertumbuhan inklusif dan mempersempit kesenjangan digital.

Manfaat potensial dari konektivitas sistem pembayaran melampaui kegiatan ekonomi. Infrastruktur sistem pembayaran yang dikembangkan dengan baik meningkatkan transparansi, mengurangi risiko korupsi, dan mendorong tata kelola yang baik. Dengan memastikan ketertelusuran dana dan mempromosikan akuntabilitas, sistem pembayaran berkontribusi terhadap keseluruhan integritas ekosistem ekonomi ASEAN.

5. Pentingnya Pengalaman Pembayaran Lintas Batas yang Mulus: Contoh Regional Payment Connectivity (RPC) ASEAN

Salah satu contoh transaksi lintas batas di kawasan ASEAN yang mencerminkan tema RPC adalah skenario wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Thailand dan melakukan pembelian di pasar lokal dengan menggunakan metode pembayaran digital. Dalam contoh ini, misalkan turis memiliki dompet digital yang ditautkan ke rekening bank Indonesia mereka. Dengan inisiatif RPC yang difasilitasi oleh Bank Indonesia dan bank sentral negara ASEAN lainnya, interoperabilitas dan konektivitas antar sistem pembayaran telah terjalin.

Saat turis mengunjungi pasar lokal di Thailand, mereka menemukan suvenir yang ingin mereka beli. Di kios vendor, mereka menanyakan tentang opsi pembayaran dan mengetahui bahwa vendor menerima pembayaran digital. Mereka melanjutkan untuk melakukan pembayaran menggunakan dompet digital mereka.

Melalui inisiatif RPC, pembayaran diproses dan diselesaikan dengan mulus lintas batas. Pembayaran digital ditransmisikan dari rekening bank turis Indonesia ke rekening bank vendor Thailand, dengan konversi mata uang yang diperlukan dan proses penyelesaian berlangsung secara real-time.

Dalam skenario ini, inisiatif RPC yang difasilitasi oleh BI dan bank sentral negara-negara ASEAN memungkinkan wisatawan melakukan transaksi lintas batas dengan mudah, memanfaatkan dompet digital mereka dan konektivitas yang dibangun antar sistem pembayaran. Pengalaman pembayaran lintas batas yang mulus ini meningkatkan kenyamanan, mempromosikan pariwisata, dan mendorong integrasi ekonomi di kawasan ASEAN.

Contoh lainnya adalah pembelian e-commerce dengan RPC di ASEAN. Dalam contoh ini, pertimbangkan skenario di mana konsumen dari Malaysia ingin membeli produk dari peritel online yang berbasis di Singapura menggunakan kartu kredit mereka. Berkat upaya BI dan bank sentral ASEAN lainnya dalam mendorong RPC, transaksi lintas batas menjadi lebih lancar dan efisien.

Konsumen menelusuri pasar online dan menemukan produk yang terdaftar oleh pengecer Singapura. Setelah menambahkan item ke keranjang mereka, mereka melanjutkan ke halaman checkout. Saat memilih metode pembayaran, konsumen memilih untuk membayar dengan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank Malaysia.

Dengan adanya RPC, transaksi diproses dengan lancar. Gateway pembayaran pengecer online terhubung dengan mulus dengan bank konsumen Malaysia melalui jaringan pembayaran regional yang didirikan oleh BI dan bank sentral ASEAN lainnya. Proses otorisasi dan otentikasi yang diperlukan dilakukan, memastikan keamanan transaksi.

Jumlah pembelian kemudian didebet dari rekening bank Malaysia konsumen dalam mata uang lokal mereka (Ringgit Malaysia). Secara bersamaan, pembayaran dikonversi ke dalam mata uang pengecer (Dolar Singapura) dengan nilai tukar yang disepakati, dengan mempertimbangkan biaya atau biaya yang berlaku.

Pengecer menerima pembayaran dalam Dolar Singapura, dan pesanan selanjutnya diproses untuk pengiriman. Sepanjang seluruh proses, RPC memastikan pengalaman transaksi lintas batas yang mulus, dengan penyelesaian yang efisien dan konversi mata uang antara sistem pembayaran Malaysia dan Singapura.

Contoh ini menyoroti bagaimana RPC memfasilitasi transaksi e-commerce lintas batas di kawasan ASEAN, memungkinkan konsumen melakukan pembelian dari pedagang di negara anggota lain dengan mudah dan percaya diri. Dengan mengurangi hambatan dan merampingkan proses pembayaran, RPC memperkuat integrasi ekonomi regional dan mendorong pasar digital ASEAN yang dinamis.

7. Jaminan Transaksi Lintas Batas melalui RPC

Komitmen BI dan bank sentral ASEAN lainnya terhadap keamanan, kepatuhan, kolaborasi, penyelesaian sengketa, dan manajemen risiko melindungi kepentingan konsumen, bisnis, dan lembaga keuangan, menumbuhkan kepercayaan dan keandalan dalam kerangka RPC.

Enhanced Security Measures: Inisiatif RPC memprioritaskan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk memastikan keamanan transaksi lintas batas. BI dan lembaga keuangan yang terlibat dalam RPC menggunakan teknologi enkripsi canggih, protokol transmisi data yang aman, dan mekanisme autentikasi untuk melindungi integritas dan kerahasiaan data transaksional. Ini membantu melindungi informasi pelanggan yang sensitif dan mencegah akses atau penipuan yang tidak sah.

Regulatory Oversight and Compliance: BI dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya membentuk dan menegakkan kerangka peraturan dan standar yang mengatur RPC. Peraturan ini memastikan bahwa lembaga keuangan yang berpartisipasi mematuhi langkah-langkah kepatuhan yang ketat, peraturan anti-money laundering (AML), dan persyaratan  know-your-customer (KYC). Dengan mempromosikan lingkungan yang aman dan transparan, pengawasan peraturan meningkatkan kepercayaan transaksi lintas batas yang difasilitasi melalui RPC.

Strong Collaboration Among Central Banks: BI bekerja sama dengan bank sentral negara ASEAN lainnya untuk mendorong kolaborasi dan koordinasi dalam pelaksanaan RPC. Kolaborasi ini melibatkan berbagi praktik terbaik, melakukan latihan bersama, dan membangun kerangka tata kelola. Dengan membina lingkungan kerja sama di antara bank sentral, RPC mempromosikan kepercayaan dan keandalan transaksi lintas batas di kawasan ASEAN.

Dispute Resolution Mechanisms: Jika terjadi perselisihan atau masalah yang timbul dari transaksi lintas batas yang difasilitasi melalui RPC, mekanisme penyelesaian perselisihan yang terdefinisi dengan baik tersedia. Mekanisme ini memastikan bahwa pihak yang terkena dampak memiliki akses ke proses penyelesaian yang adil dan transparan. Bank dan lembaga keuangan berkolaborasi untuk mengatasi masalah pelanggan, memberikan bantuan dan penyelesaian tepat waktu untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan pelanggan yang terlibat dalam transaksi lintas batas.

Continuous Monitoring and Risk Mitigation: BI dan bank sentral peserta melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap operasional RPC dan risiko terkait. Ini termasuk memantau data transaksional, mendeteksi dan memitigasi potensi ancaman, dan menerapkan strategi manajemen risiko. Dengan memantau dan menangani risiko secara aktif, RPC memastikan keamanan dan kepercayaan yang berkelanjutan dari transaksi lintas batas di kawasan ASEAN.

8. Kesimpulan

Mengejar ekonomi ASEAN sebagai epicentrum of growth agar lebih integratif melalui konektivitas sistem pembayaran memerlukan upaya bersama dari lembaga-lembaga seperti Bank Indonesia, komitmen bersama negara-negara anggota ASEAN, dan pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh sistem pembayaran. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memainkan peran penting dalam mempromosikan dan mengatur konektivitas sistem pembayaran di Indonesia dan di seluruh kawasan ASEAN, sebagai organisasi antar pemerintah regional, yang secara aktif mendorong kolaborasi dan koordinasi antar negara anggota untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran.

Pentingnya sistem pembayaran lintas batas bukanlah hal yang berlebihan. Ini adalah landasan kegiatan ekonomi, yang memungkinkan transaksi lintas batas yang mulus, mendorong inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Seiring perjalanan kawasan ini menuju integrasi ekonomi yang lebih besar, investasi dalam infrastruktur sistem pembayaran yang kuat dan kemajuan konektivitas sistem pembayaran akan berfungsi sebagai katalis untuk mencapai ekonomi ASEAN yang lebih terintegrasi dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun