Enhanced Security Measures: Inisiatif RPC memprioritaskan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk memastikan keamanan transaksi lintas batas. BI dan lembaga keuangan yang terlibat dalam RPC menggunakan teknologi enkripsi canggih, protokol transmisi data yang aman, dan mekanisme autentikasi untuk melindungi integritas dan kerahasiaan data transaksional. Ini membantu melindungi informasi pelanggan yang sensitif dan mencegah akses atau penipuan yang tidak sah.
Regulatory Oversight and Compliance: BI dan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya membentuk dan menegakkan kerangka peraturan dan standar yang mengatur RPC. Peraturan ini memastikan bahwa lembaga keuangan yang berpartisipasi mematuhi langkah-langkah kepatuhan yang ketat, peraturan anti-money laundering (AML), dan persyaratan  know-your-customer (KYC). Dengan mempromosikan lingkungan yang aman dan transparan, pengawasan peraturan meningkatkan kepercayaan transaksi lintas batas yang difasilitasi melalui RPC.
Strong Collaboration Among Central Banks: BI bekerja sama dengan bank sentral negara ASEAN lainnya untuk mendorong kolaborasi dan koordinasi dalam pelaksanaan RPC. Kolaborasi ini melibatkan berbagi praktik terbaik, melakukan latihan bersama, dan membangun kerangka tata kelola. Dengan membina lingkungan kerja sama di antara bank sentral, RPC mempromosikan kepercayaan dan keandalan transaksi lintas batas di kawasan ASEAN.
Dispute Resolution Mechanisms:Â Jika terjadi perselisihan atau masalah yang timbul dari transaksi lintas batas yang difasilitasi melalui RPC, mekanisme penyelesaian perselisihan yang terdefinisi dengan baik tersedia. Mekanisme ini memastikan bahwa pihak yang terkena dampak memiliki akses ke proses penyelesaian yang adil dan transparan. Bank dan lembaga keuangan berkolaborasi untuk mengatasi masalah pelanggan, memberikan bantuan dan penyelesaian tepat waktu untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan pelanggan yang terlibat dalam transaksi lintas batas.
Continuous Monitoring and Risk Mitigation: BI dan bank sentral peserta melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap operasional RPC dan risiko terkait. Ini termasuk memantau data transaksional, mendeteksi dan memitigasi potensi ancaman, dan menerapkan strategi manajemen risiko. Dengan memantau dan menangani risiko secara aktif, RPC memastikan keamanan dan kepercayaan yang berkelanjutan dari transaksi lintas batas di kawasan ASEAN.
8. Kesimpulan
Mengejar ekonomi ASEAN sebagai epicentrum of growth agar lebih integratif melalui konektivitas sistem pembayaran memerlukan upaya bersama dari lembaga-lembaga seperti Bank Indonesia, komitmen bersama negara-negara anggota ASEAN, dan pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh sistem pembayaran. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memainkan peran penting dalam mempromosikan dan mengatur konektivitas sistem pembayaran di Indonesia dan di seluruh kawasan ASEAN, sebagai organisasi antar pemerintah regional, yang secara aktif mendorong kolaborasi dan koordinasi antar negara anggota untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran.
Pentingnya sistem pembayaran lintas batas bukanlah hal yang berlebihan. Ini adalah landasan kegiatan ekonomi, yang memungkinkan transaksi lintas batas yang mulus, mendorong inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Seiring perjalanan kawasan ini menuju integrasi ekonomi yang lebih besar, investasi dalam infrastruktur sistem pembayaran yang kuat dan kemajuan konektivitas sistem pembayaran akan berfungsi sebagai katalis untuk mencapai ekonomi ASEAN yang lebih terintegrasi dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H