Peralatan yang dibutuhkan:
- Lembaran kertas
- Gulungan tape/selotip
Instruksi:
- Bagilah kelas menjadi beberapa tim yang terdiri dari 4-5 siswa.
- Berikan masing-masing tim 20 lembar kertas dan satu gulungan selotip.
- Jelaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk membangun menara setinggi mungkin yang berdiri bebas hanya dengan menggunakan kertas dan selotip yang disediakan.
- Dorong siswa untuk menggunakan proses berpikir desain dengan melakukan brainstorming, membuat prototipe, menguji, dan mengulangi desain menara mereka.
- Tetapkan batas waktu 30 menit untuk tantangan.
- Di akhir batas waktu, ukur menara masing-masing tim untuk menentukan pemenangnya.
Mengapa siswa sekolah menengah membutuhkan pola pikir pemikiran desain dalam permainan outbound ini dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka:
Pemikiran desain mendorong kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan pemecahan masalah, yang semuanya merupakan keterampilan penting untuk dikembangkan oleh siswa sekolah menengah. Dengan terlibat dalam permainan outbound yang membutuhkan pola pikir pemikiran desain, siswa dapat melatih keterampilan ini dengan cara yang menyenangkan dan menarik.Â
Dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan ini dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dunia nyata, mulai dari tantangan pribadi hingga masalah global. Selain itu, pemikiran desain dapat membantu siswa mengembangkan empati dan pendekatan yang berpusat pada pengguna untuk pemecahan masalah, yang dapat meningkatkan hubungan dan komunikasi mereka dengan orang lain. Pada akhirnya, mengembangkan pola pikir pemikiran desain dapat membantu siswa sekolah menengah menjadi lebih inovatif, mudah beradaptasi, dan efektif dalam karir dan usaha masa depan mereka.
6. The Innovation Game
Salah satu permainan outbond yang menghadirkan pola pikir design thinking bagi siswa SMA adalah The Innovation Game.
Peralatan yang dibutuhkan:
- Papan tulis atau selembar kertas besar
- Sticky notes
- Pena/spidol
- Timer
Instruksi:
- Bagilah siswa menjadi beberapa tim yang terdiri dari 3-5 orang.
- Setiap tim diberi masalah untuk dipecahkan atau tantangan untuk diatasi. Ini bisa menjadi masalah kehidupan nyata atau skenario hipotetis. Misalnya, "Bagaimana kita bisa mengurangi sampah plastik di komunitas kita?" atau "Bagaimana kita dapat meningkatkan akses pendidikan di daerah tertinggal?"
- Setiap tim memiliki waktu 10 menit untuk bertukar pikiran dan menuliskan ide sebanyak mungkin di catatan tempel. Dorong mereka untuk memunculkan ide-ide liar dan kreatif sebanyak mungkin.
- Setelah 10 menit, setiap tim mempresentasikan ide mereka kepada anggota kelompok lainnya. Saat setiap ide disajikan, tim lain dapat mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan mengembangkan ide tersebut.
- Setelah semua tim mempresentasikan ide mereka, mereka memiliki waktu 5 menit untuk menyempurnakan dan memperbaiki ide awal mereka berdasarkan umpan balik yang mereka terima.
- Setiap tim kemudian memilih ide terbaik mereka dan mempresentasikannya ke seluruh kelompok. Kelompok kemudian dapat memilih ide yang paling inovatif dan layak.
Mengapa siswa sekolah menengah membutuhkan pola pikir pemikiran desain dalam permainan outbound ini dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka:
Design thinking mendorong pemecahan masalah yang kreatif, kolaborasi, dan inovasi. Keterampilan ini penting bagi siswa sekolah menengah untuk dikembangkan saat mereka mempersiapkan diri untuk kuliah dan karir masa depan mereka. Selain itu, pemikiran desain dapat membantu siswa mendekati tantangan dan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan pola pikir yang lebih terbuka dan kreatif, yang mengarah ke solusi yang lebih efektif dan kepuasan pribadi yang lebih besar.
7. Build a Better Backpack
Salah satu permainan outbond yang menghadirkan pola pikir design thinking untuk siswa SMA adalah Build a Better Backpack.