Peralatan yang dibutuhkan:Â
- kertas,Â
- pensil,Â
- spidol,Â
- penggaris,Â
- gunting,Â
- lem,Â
- karton, dan bahan kerajinan lainnya.
Instruksi:
- Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 anggota dan berikan mereka peralatan yang diperlukan.
- Perkenalkan kegiatan tersebut kepada siswa dan jelaskan bahwa mereka akan merancang taman hiburan mereka sendiri.Â
- Dorong mereka untuk berpikir tentang wahana, atraksi, dan hiburan seperti apa yang ingin mereka sertakan.
- Berikan siswa sejumlah waktu (misalnya 30 menit) untuk bertukar pikiran dan membuat sketsa ide-ide mereka di atas kertas.
- Dorong mereka untuk memikirkan kebutuhan dan preferensi audiens target mereka.
- Setelah fase brainstorming selesai, mintalah siswa mempresentasikan ide mereka di depan kelompok.Â
- Dorong mereka untuk berpikir kritis dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada rekan-rekan mereka.
- Setelah setiap kelompok mempresentasikan ide mereka, berikan mereka bahan kerajinan dan minta mereka membuat model 3D taman hiburan mereka.
- Setelah model selesai, mintalah kelompok mempresentasikan taman hiburan mereka kepada seluruh kelas.Â
- Dorong mereka untuk menjelaskan pilihan desain mereka dan bagaimana mereka memasukkan umpan balik dari rekan mereka.
Mengapa siswa sekolah menengah membutuhkan pola pikir pemikiran desain dalam permainan outbound ini dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka?
Design thinking adalah pendekatan pemecahan masalah yang berharga yang mendorong kreativitas, kolaborasi, dan pemikiran kritis. Dengan berpartisipasi dalam permainan outbound ini, siswa sekolah menengah dapat mengembangkan keterampilan berpikir desain mereka, seperti empati, ide, prototyping, dan iterasi.
Design thinking dapat diterapkan pada banyak tantangan dunia nyata, mulai dari mengembangkan produk dan layanan baru hingga memecahkan masalah sosial yang kompleks. Siswa sekolah menengah yang mengembangkan pola pikir pemikiran desain lebih siap untuk mengatasi tantangan ini dan mengembangkan solusi inovatif. Mereka juga lebih mungkin berhasil dalam karir masa depan mereka, di mana kemampuan berpikir kreatif dan memecahkan masalah sangat dihargai.
4. Invent a Product
Salah satu permainan outbond yang menghadirkan pola pikir design thinking untuk siswa sekolah menengah adalah Invent a Product. Permainan ini membutuhkan perlengkapan sebagai berikut:
- Papan tulis atau lembaran kertas besar
- Spidol atau pena
- Benda acak sehari-hari (mis. klip kertas, karet gelang, gelas plastik, dll.)
Instruksi:
- Bagilah siswa menjadi kelompok empat sampai enam.
- Jelaskan kepada siswa bahwa mereka akan menemukan produk baru menggunakan benda-benda acak sehari-hari yang diberikan kepada mereka.
- Setiap kelompok harus bertukar pikiran dan menemukan ide untuk produk baru yang dapat dibuat dengan menggunakan benda-benda yang disediakan. Mereka harus menggunakan papan tulis atau lembaran kertas besar untuk menulis dan membuat sketsa ide-ide mereka.
- Setelah mendapatkan ide, setiap kelompok akan mempresentasikan produk mereka di depan kelas dan menjelaskan cara kerjanya.
- Kelas kemudian akan memilih penemuan terbaik, dengan mempertimbangkan kreativitas, kegunaan, dan kelayakan.
Mengapa siswa sekolah menengah membutuhkan pola pikir pemikiran desain dalam permainan outbound ini dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka?
Design thinking adalah pendekatan pemecahan masalah yang berfokus pada empati, kreativitas, dan eksperimen. Ini mendorong siswa untuk berpikir di luar kotak, berkolaborasi dengan orang lain, dan menghasilkan solusi inovatif untuk masalah dunia nyata. Dalam konteks permainan ini, siswa SMA akan ditantang untuk berpikir kreatif, bekerja secara kolaboratif, dan membuat prototipe ide-ide mereka. Keterampilan ini berharga tidak hanya dalam konteks permainan ini tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Di dunia yang serba cepat saat ini, inovasi sangat penting untuk kesuksesan baik dalam pengaturan pribadi maupun profesional. Dengan menumbuhkan pola pikir pemikiran desain, siswa sekolah menengah dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemecah masalah yang inovatif dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan. Selain itu, pemikiran desain mendorong empati dan pemahaman tentang perspektif yang berbeda, yang penting untuk mengembangkan hubungan yang kuat dan keterampilan komunikasi yang efektif.
5. The Paper Tower Challenge
Salah satu permainan outbound yang menghadirkan pola pikir design thinking untuk siswa SMA adalah The Paper Tower Challenge. Permainan ini menantang siswa untuk bekerja dalam tim dan menggunakan proses pemikiran desain untuk membuat menara berdiri bebas tertinggi hanya dengan menggunakan kertas dan selotip.