Seperti yang ditunjukkan pada diagram, masing-masing dari 7 tujuan terhubung dengan enam lainnya. Karena semuanya terhubung, ketika kita mengerjakan satu tujuan, kita akhirnya juga memengaruhi tujuan lainnya. Di bagian atas diagram, kita menemukan dua tujuan menyeluruh: Tanggapan terhadap Tangisan Bumi dan Tanggapan terhadap Tangisan Kaum Miskin. Inti dari 2 tujuan tersebut ada berkaitan dengan Ketahanan dan Pemberdayaan Masyarakat, tujuan yang ada di paling bawah diagram. LSAP dianggap sebagai proses ground-up, sehingga dicirikan oleh subjektivitas orang dan komunitas yang mengambil bagian di dalamnya.Â
Di sisi kiri diagram, kita melihat tujuan Ekonomi Ekologis dan Penerapan Gaya Hidup Berkelanjutan, yaitu pendorong utama dunia yang tidak berkelanjutan saat ini. Akhirnya, di sisi kanan, kita menemukan Pendidikan Ekologi dan Spiritualitas Ekologi, yang merupakan tujuan yang mengarah pada pertobatan ekologis dan revolusi budaya yang kita butuhkan untuk masa depan yang berkelanjutan, adil, dan bersaudara.
Ini adalah waktu untuk bertindak. Untuk mencapai 7 tujuan Laudato Si', kita perlu memberikan dampak positif pada kehidupan kita, ekosistem di sekitar kita, serta struktur dan pembuatan kebijakan sosial-ekonomi, sehingga perubahan dapat datang dari tingkat lokal dan struktural. Dengan kata lain, rencana aksi kita harus memberikan hasil yang berkontribusi secara signifikan untuk mencapai 7 tujuan Laudato Si'. Pada gilirannya, hasil seperti itu akan menjadi hasil dari praktik yang baik. Di bagian lain artikel ini, kita akan menemukan hasil apa yang berkontribusi pada tujuan mana, dan praktik baik apa yang mungkin dipertimbangkan untuk diadopsi dalam upaya kita menseriusi tema P5 Kurikulum Merdeka, Gaya Hidup Berkelanjutan.
Tulisan ini hanyalah titik awal untuk berbagi beberapa ide yang telah terbukti efektif. Oleh karena itu, kami berharap contoh-contoh tersebut dapat menginspirasi Anda dan sekolah Anda, dan bahkan merangsang wawasan baru untuk mengubah praktik yang dapat ditambahkan ke dalam daftar. Untuk tujuan ini, Anda diharapkan bisa menuliskan di ruang online (ruang tanggapan) untuk mencatat dan membadikan pengalaman efektif Anda, dan menambahkan praktik lain yang sangat penting dalam konteks khusus yang Anda miliki sebagai lembaga pendidikan.
1. Response to the Cry of the EarthÂ
Tanggapan terhadap Tangisan Bumi adalah seruan untuk melindungi Bumi rumah kita untuk kesejahteraan semua orang, sehingga kita secara adil mengatasi krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kelestarian ekologis. Tindakan dapat mencakup adopsi energi terbarukan dan langkah-langkah kecukupan energi, mencapai netralitas karbon, melindungi keanekaragaman hayati, mempromosikan pertanian berkelanjutan, dan menjamin akses air bersih untuk semua.
Yang bisa kita lakukan berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain: kapanye penggunaan air dengan bijak, baik di rumah sendiri, di sekolah, dan di fasilitas umum lainnya, menggiatkan upaya daur ulang dan pengomposan, melaksanakan gerakan bebas plastik, mendorong siswa mengkonsumsi lebih sedikit daging – seperti hari Senin tanpa daging (Meatless Mondays), aktif di media sosial dalam mengkampanyekan mengatasi krisis ekologi, dan perawatan yang lebih baik untuk Bumi rumah kita bersama.
2. Response to the Cry of the PoorÂ
Tanggapan terhadap Tangisan Kaum Miskin adalah seruan untuk mempromosikan keadilan lingkungan, dan kesadaran bahwa kita harus mempertahankan kehidupan manusia dari pembuahan hingga kematian, dan semua bentuk kehidupan di Bumi. Tindakan dapat mencakup proyek untuk mempromosikan solidaritas, dengan perhatian khusus diberikan kepada kelompok rentan seperti masyarakat adat, pengungsi, migran, dan anak berisiko, analisis dan perbaikan sistem sosial, dan program layanan sosial.
Sebagai tanggapan tujuan ini, yang bisa kita lakukan berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain: membangun kesadaran kepada para siswa untuk mendukung kelompok rentan, termasuk mereka yang hidup dalam kemiskinan, masyarakat adat dan migran, serta mereka yang mengalami rasisme, kekerasan dan perdagangan manusia.
3. Ecological EconomicsÂ