Salah satu masalah yang paling menonjol dalam flipped classroom adalah keharusan bagi siswa untuk memiliki akses ke komputer atau gawai dan internet untuk bisa mengikuti pembelajaran online.
Hal ini sangat menyulitkan bagi siswa dari kabupaten atau daerah pelosok dengan penghasilan orang tua mereka rendah, akses internet serta sumber daya lainya yang terbatas.
2. Flipped classroom bergantung pada kesiapan siswa dan kepercayaan guru
Ada juga kekhawatiran bahwa karena flipped classroom bergantung pada partisipasi siswa, dan seseorang guru harus memercayai siswa untuk menonton ceramah pembelajaran dan membaca materi pembelajaran di rumah.
Sayangnya, tidak ada cara untuk menjamin siswa akan menurut atau bekerja sama dengan model flipped classroom.
3. Flipped classroom menuntut pekerjaan yang signifikan di front-endÂ
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penerapan flipped classroom menambah beban kerja ekstra pada guru. Ada beberapa elemen yang harus diintegrasikan dengan hati-hati agar kelas dapat berkembang dengan baik.
Tanggung jawab termasuk misalnya merekam dan mengunggah ceramah singkat membutuhkan waktu dan keterampilan guru. Juga tuntutan agar dalam mempersiapkan pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif.
Meskipun guru dapat secara bertahap mengintegrasikan elemen tersebut dalam flipped classroom, itu masih membutuhkan waktu dan usaha tambahan dari guru.
4. Flipped classroom tidak secara alami merupakan bentuk pembelajaran persiapan ujian
Penting untuk disadari bahwa secara umum flipped classroom tidak diperuntukkan pembelajaran sebagai persiapan ujian, seperti misalnya persiapan olimpiade mata pelajaran tertentu.