Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Geliat Konser Geliat Ekonomi

3 April 2022   08:55 Diperbarui: 3 April 2022   09:22 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana konser Ed Sheeran di SUGBK Jakarta tahun 2019 lalu | Foto: gbk.id

Jumlah yang relatif besar untuk ajang yang juga besar karena meskipun konsernya hanya beberapa jam saja tapi persiapannya butuh berbulan-bulan dengan melibatkan ratusan hingga ribuan orang. 

Sebut saja salah satu konser termahal yaitu saat Celine Dion melakukan konser tunggal di Sentul International Convention Center tahun 2018 lalu, tarif termahalnya sebesar 25 juta rupiah. Bisa dimaklumi karena Celine Dion termasuk diva dunia yang jarang mau konser ke Asia.

Jadwalnya padat apalagi Celine Dion punya show rutin tiap minggu di Caesar Palace di Las Vegas yang selalu dipadati penonton dan menjadikannya artis kaya dengan pendapatan ratusan juta dollar. Makanya untuk konser di Asia hanya Jakarta, Singapura, Bangkok, Tokyo, Macau, Taipeh, dan Manila. 

Apalagi Dion membawa 60 orang kru dan membuat panggung sendiri. Selain penggunaan SICC yang berkapasitas "hanya" 12.000 penonton sedangkan di banyak negara konser artis superstar internasional dilakukan di stadion besar sehingga bisa menekan harga tiket.

Sejak dulu Indonesia memang jadi incaran para artis internasional untuk melakukan konser akan tetapi beberapa kasus keamanan seperti peledakan bom pernah menjadi kekhawatiran tersendiri. 

Oleh karena itu saat Coldplay atau Michael Jackson tidak memasukkan Jakarta ke dalam jadwal konser mereka, banyak penonton Indonesia yang rela terbang ke Singapura, Bangkok ,atau Melbourne untuk bisa menyaksikan langsung konser mereka.

Beruntung saat ini venue dengan kapasitas dan fasilitas lebih modern sudah berdiri di sekitaran Jakarta seperti SICC di Sentul, ICE di BSD, melengkapi venue di area Senayan seperti JCC, Istora, dan Tennis Indoor.

Sudah jelas musik sebagai salah satu bidang kreatif menjadi tempat perputaran uang dan pergerakan ekonomi. Untuk itu perlu kesadaran dan upaya bersama agar Indonesia tidak hanya menjadi penikmat konser artis luar negeri tapi juga menjadi pemain di event musik dalam negeri dan syukur-syukur mengekspor talenta musik ke dunia internasional. 

Untuk itu perlu diperbanyak spot publik atau venue di berbagai daerah agar talenta daerah bisa manggung di daerahnya masing-masing sambil belajar bagaimana menghadapi crowd, bagaimana interaksi di panggung. Saya sangat percaya banyak talenta daerah yang punya kualitas bagus akan tetapi belum terekspose atau belum mendapat kesempatan untuk tampil.

Kita bisa mengambil contoh Baceprot, group rock metal perempuan berhijab asal Garut Jawa Barat yang berhasil mendapat kontrak manggung di beberapa kota di Eropa. Ada juga Eki, seorang penyanyi kafe di Jakarta yang menikah dengan seorang wanita Italia dan memenangkan ajang pencarian bakat di televisi Italia. Sebelumnya ada Emmanuella Claudia Santoso, mahasiswi Indonesia di Jerman yang menjadi pemenang The Voice Germany 2019. 

Tentu saja perlu menyebut dua nama Indonesia yang sudah berkarir lama di luar negeri seperti Anggun dan Agnezmo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun