Jelangkung adalah cerita urban legend berupa boneka atau mainan berbentuk manusia dari kayu sebagai badan, kaki, dan tangan sedangkan kepalanya dari batok atau cangkang buah kelapa.Â
Jelangkung adalah boneka tradisional yang digunakan sebagai perantara memanggil arwah yang akan masuk ke boneka tersebut. Permainan ini cukup populer di Indonesia sejak zaman dulu.
Keberhasilan film Jelangkung yang sukses besar sebagai box office membuatnya diproduksi hingga tiga seri (Jelangkung, Tusuk Jelangkung, Jelangkung 3) dari rumah produksinya yaitu Rexinema Pictures.Â
Belum lagi rumah produksi lain yang mengangkat permainan boneka jelangkung dengan judul lain seperti yang Jailangkung, Jailangkung 2, Kalung Jailangkung, Tumbal Jailangkung dan lain-lain.Â
Beragam rumah produksi memproduksi film-film yang menggunakan boneka arwah yang cukup laku yaitu The Doll, The Doll 2, Sabrina, Boneka Setan, Hantu Pohon Boneka, Jenglot Pantai Selatan, dan Sacred Riana.Â
Sacred Riana adalah karakter penampil horror magician yang memiliki boneka arwah bernama Riani. Namanya cukup populer di Indonesia hingga berhasil menang di acara Asian Got Talent dan mencapai semifinal di American Got Talent.Â
Sedangkan Amerika Serikat berhasil mengekspor budaya Hollywood-nya dengan beragam genre termasuk horor boneka arwah yang banyak disukai oleh penonton dunia.
Film-film boneka arwah seperti Child's Play yang membuat karakter boneka Chucky sangat populer, bahkan sejak tahun 1988 hingga 2019 sudah ada 8 seri film sebagai "franchise"-nya. Hak ini menjadikannya sebagai sebuah IP (Intellectual Property) yang sangat menguntungkan bagi kreatornya.
Selain itu ada Annabelle dengan 3 seri. Annabelle sendiri merupakan universe dari film horor lain berjudul The Conjuring yang sukses besar di pasaran dunia.Â
Film-film seperti The Boy, Magic, Saw, Tourist Trap, Puppet Master, Dead Silence, adalah film horor bertemakan boneka arwah yang banyak diingat penonton karena kepopuleran bonekanya yang selain menyeramkan juga bikin penonton berteriak ketakutan.Â
Tema boneka arwah akan tetap menjadi favorit penonton karena film horor sendiri adalah genre yang mudah diterima oleh banyak orang. Terbukti penonton bioskop khususnya di Indonesia kebanyakan adalah usia remaja belasan tahun yang pergi ke bioskop bersama teman se-gank-nya.