Mohon tunggu...
Pius Sumaktoyo
Pius Sumaktoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - programmer lepas Ruby on Rails, C++

programmer komputer, wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Netanyahu, Israel, Ular Beludak

19 Oktober 2023   10:13 Diperbarui: 19 Oktober 2023   10:38 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanggal 13 Okt 2023 yang lalu, Israel memberi ultimatum: Dalam waktu 24 jam penduduk Gaza Utara harus berpindah ke Gaza Selatan. Sebab, Israel akan segera menyerang Gaza Utara untuk melenyapkan Hamas dan kekuatan perangnya.

Bayangkan, dalam 24 jam 1,1 juta orang harus meninggalkan tempat tinggalnya, menempuh perjalanan sekitar 25 km dengan tanpa pengharapan kecuali untuk tidak mati dibombardir Israel. Itulah kekejaman perang.

Mari merenungkan peristiwa tersebut dalam tuntunan Kitab Yesaya 14:28-32, "Ucapan ilahi terhadap Filistea". Di sini, saya akan mengutip tiga ayat saja dari www.alkitab.sabda.org. (Yesaya, abad ke-8 SM)

Apa yang akan terjadi? 

Beberapa hari ini, penderitaan sangat dirasakan oleh penduduk Palestina di Gaza. Pada ketika yang sama, para pendukung Hamas berteriak memprotes, menuduh, mengancam, dan mengutuk Israel. Tetapi, tampaknya Israel tidak terpengaruh, Israel tidak akan mundur.

Mari lihat nubuat tentang sikap Israel ini.

Ayat 31:
Merataplah, hai pintu gerbang! Berteriaklah, hai kota! Gemetarlah, hai segenap Filistea! Sebab di sebelah utara sudah mengepul asap perang, dan barisan musuh maju tanpa ada yang mundur. 

Ular beludak dan naga terbang 

Sejarah mencatat, dua ribu tahun yang lalu bangsa Israel dicerai-berai menyebar ke segenap penjuru dunia. Bangsa Israel tidak mempunyai kekuatan dan harus meninggalkan tanah leluhur mereka. Tetapi, walau berada di tempat jauh, mereka tetap sadar dan memelihara jati-dirinya.

Penganiayaan dan pembantaian di zaman Hitler membuat mereka sadar harus berkumpul dan berdiri sebagai suatu bangsa di dalam negara yang merdeka, Israel.

Yesaya menyebut mereka ini sebagai "ular beludak".

Ayat 29:
Janganlah bersukaria, hai segenap Filistea, karena walaupun gada orang yang memukul engkau sudah patah, tetapi dari keturunan ular itu akan keluar ular beludak, dan anaknya akan menjadi ular naga terbang.
 

Ular adalah binatang yang umumnya tenang tetapi menjadi berbahaya ketika diganggu. Ayat 29 menamai Israel sebagai ular beludak, yang anaknya menjadi ular naga terbang.

Ular beludak adalah jenis ular yang berbisa dan mematikan. Hari Sabtu tanggal 7 Oktober yang lalu, Hamas telah mengusik si ular beludak. Dan, kini Gaza Palestina merasakan kemarahan si ular beludak bersama anaknya yang ular naga terbang.

Himbauan perdamaian              

Keadilan-sepihak yang disertai propaganda kebencian adalah penuntun kepada kesengsaraan dan derita Palestina saat ini. Dari sisi lain, saya kutip suatu nasehat indah: "Kasih dan kerendahan hati adalah kunci rumah-Ku."

Rumah Tuhan adalah rumah damai. Sangat diragukan bahwa, rumah Tuhan adalah rumah yang dihadiahkan kepada para pahlawan kekerasan. Mari memperhatikan nasehat itu, semua orang perlu belajar.

Mengganggu ular beludak adalah suatu kesalahan. Tetapi, itu telah terjadi.

Iran, Hezbollah, dan semua pendukung kekerasan Hamas, mari masuk ke dalam kasih dan kerendahan hati. Mari mengutamakan kesejahteraan semua orang dan belajar menyurutkan kegagahan perang. Pada dasarnya, perang adalah kekalahan semua manusia. Sebab, tidak ada damai dan sejahtera di dalam perang.

Biarlah terjadi apa yang harus terjadi sebagai pembelajaran kepada pengganggu ular beludak yang telah beranakkan ular naga terbang. Tugas sekarang adalah mempersingkat penderitaan. Semoga Hamas mempunyai cukup penyesalan dan kerendahan hati untuk mencegah berlanjutnya kesengsaraan. Bagaimanapun, Hamas mempunyai peran sangat penting.

Sebab, ancaman dan bujuk rayu bangsa-bangsa tidak akan berhasil.

Ayat 32:
Dan apakah jawab yang akan diberi kepada utusan-utusan bangsa itu? "TUHAN yang meletakkan dasar Sion, dan di sanalah orang-orang yang sengsara dari umat-Nya mendapat perlindungan. 

Perang atau damai adalah pilihan. Ketika karakteristik Israel adalah ular beludak, yang tidak akan menyerang kalau tidak diganggu, maka damai atau perang adalah opsi yang lebih ditujukan kepada Hamas dan para pendukungnya.

PMS / 191023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun