Mohon tunggu...
Fitriyah Ar
Fitriyah Ar Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita Fitri

Seorang Mahasiswa yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Harus Organisasi?

24 April 2018   09:51 Diperbarui: 24 April 2018   10:10 3245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak mahasiswa yang berpikir mengikuti organisasi dapat menghambat kuliahnya. Nyatanya tidak demikian, masalahnya terletak pada seberapa bisa dia mengatur waktu dan menyusun skala prioritas serta seberapa paham dia tentang pentingnya mengikuti organisasi. Seorang mahasiswa tidak bisa disamakan dengan siswa yang hanya datang, belajar, mendengarkan, mengerjakan tugas yang diberi Dosen lalu pulang. 

Seorang mahasiswa bisa dikatakan mahasiswa yang sesungguhnya ketika dia mampu membawa perubahan di masyarakat karena sejatinya Mahasiswa di sebut sebagai "Agent of Change". Seperti pepatah mengatakan bahwa Tidak ada seorang pilot yang hebat tanpa melalui badai, begitipun dengan mahasiswa, Tidak ada mahasiswa yang hebat tanpa melalui organisasi.

Kemudian muncul pertanyaan, Kenapa harus mengikuti Organisasi? Perlu diingat bahwa pada dasarnya kuliah adalah sebuah jenjang pendidikan dimana kita dituntut untuk memiliki wawasan luas dan memiliki keterampilan hebat yang nantinya dengan keterampilan dan wawasan tersebut dapat membawa perubahan yang lebih lebih baik di masyarakat.

Kembali ke pertanyaan awal, mengapa harus mengikuti organisasi? Perlukah mahasiswa memiliki kegiatan di luar kuliah/kelas? Jawabannya Tentu saja perlu! Apa saja manfaat mengikuti organisasi atau memiliki kegiatan di luar kuliah? Mengapa harus mengikuti organisasi? Berikut pembahasannya.

1. Dengan berorganisasi kita bisa mengasah Soft Skill

Skill atau yang sering disebut kemampuan adalah kecakapan atau keterampilan khusus dalam bidang tertentu secara mendasar dan spesifik yang dimiliki seseorang. Skill terbagi menjadi dua yakni Hard Skill dan Soft Skill. Hard Skill adalah kemampuan teknik yang dipelajari melalui disiplin ilmu atau dengan kata lain merupakan kemampuan yang harus dipelajari melalui bangku kuliah seperti contoh kemampuan mengerjakan soal matematika. 

Sedangkan Soft Skill merupakan kemampuan yang berasal dari dalam diri sendiri seperti manajemen diri sendiri maupun manejemen orang lain.

Dalam Soft Skill tiba-tiba materi dan pelajaran yang dipelajari di bangku kuliah tidak banyak bermanfaat, karena dalam hal ini mahasiswa akan berkutat dengan hal-hal kecil namun memiliki esensi hubungan antar manusia. Disini diajarkan bagaimana cara memimpin dan dipimpin pada suatu saat. Bagaimana caranya mengerjakan tugas yang telah diamanahkan? Bagaimana memberi amanah pada orang lain? 

Dan menyelesaikan/mengatasi konflik yang pasti terjadi di dalam suatu kelompok. Itulah Soft Skill dan tentunya, tidak akan ada dalam UU manapun dan tidak ada hubungannya dengan matematika.

Hal-hal tersebut tidak akan bisa didapat di bangku kuliah kecuali anda keluar dan berorganisasi! Karena sejatinya semua organisasi memiliki edukasi Soft Skill yang sama baiknya. Dalam organisasi tentu diajarkan bagaimana bekerja bersama-sama dalam sebuah tim untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan di organisasi tersebut dan pada suatu hari nanti akan ada masa dimana seorang mahasiswa  itu sendiri akan memberikan tugas untuk anggota yang lebih baru.

Contohlah ketika anda masuk UKM KSR-PMI sebagai anggota baru anda diminta untuk membuat kelompok baru untuk praktik kesehatan lapangan (keslap). Ternyata anda ditunjuk sebagai komando, siapkah anda memimpin latihan? Dan menentukan siapa yang akan anda tunjuk untuk menjadi wakil komando, anggota A, anggota B, dan siapa yang menjadi caraka? Bisakah kamu memimpin dan mengenali satu persatu dari anggota kelompok anda? 

Tiap hari apa anda latihan? Tentunya saat latihan semua anggota harus hadir, karena jika ada satu saja yang tidak hadir maka anggota yang lain tidak akan bisa melaksanakan praktik keslap dengan baik. Alhasil anda akan sadar bahwa di bangku kuliah anda tidak pernah diajari bagaimana menyatukan jadwal lima orang agar bisa kumpul latihan keslap seminggu sekali.

2. Memperluas jaringan

Nilai IPK yang tinggi tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Jika pada saat kuliah pertemanan atau jejaring yang anda bangun hanya berkutat di lingkungan jurusan dan fakultas tentu akan berbeda hasilnya dengan mahasiswa yang sudah memiliki jaringan yang luas. Apalagi jika sering mewakili organisasi/UKMnya untuk mengikuti lomba atau event-event nasional yang akan membawa nama baik organisasi dan tentu saja nama baik anda sendiri.

Dalam suatu organisasi tentu terdapat banyak anggota didalamnya yang terdiri dari berbagai jurusan bayangkan saja jika anda bisa mengenali semua anggota organisasi! Anda tidak akan hanya mendapatkan teman baru, anda juga bisa latihan dan  berinteraksi dengan banyak orang. 

Perlu anda ketahui belajar di kelas tidak akan mengajarkan anda berkembang dengan cepat. Kemampuan komunikasi dan kelihaian berinteraksi dengan banyak orang hanya bisa anda pelajari dengan mengikuti organisasi. Yang pasti kelak saat anda sudah lulus dan mencari pekerjaan anda akan menyadari pentingnya koneksi.

3. Sebagai wadah mengembangkan minat dan bakat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan berorganisasi soft skill anda akan terasah, begitupun hard skill anda! Semua orang tidak bisa menebak apa yang akan terjadi di masadepan siapa tahu mahasiswa pendidikan Matematika malah cocok menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) spesialis shelter seperti yang ditekuni di UKMnya. 

Ataupun jika mungkin anda tidak bisa menjadi anggota PMI yang handal, minimal hobi anda tersalurkan dan anda bisa membantu orang lain yang membutuhkan anda misalkan, anda menemui kecelakaan di tengah perjalanan, anda bisa membantunya dengan memberikan Pertolongan Pertama (PP) dan jika orang tersebut pingsan, anda bisa memberikan nafas buatan. 

Coba bayangkan jika anda tidak ikut UKM ini, apa mungkin di bangku kuliah ada yang mengajari anda cara penanganan korban kecelakaan atau memberi nafas buatan? Tentu tidak, karena di bangku kuliah anda hanya diajari bagaimana menghitung Integral, turunan dan pesamaan linear.

4. Menambah nilai CV (Manfaat bonus)

Sebenarnya hal ini sudah menjadi rahasia umum dikalangan mehasiswa. Dengan mengikuti organisasi anda sudah dianggap memiliki pengalaman bekerja dengan tim. Misalnya ingin melamar mengajar di suatu sekolah, Reviewer anda akan dipertimbangkan dengan baik-baik, karena itu artinya anda memiliki soft skill yang tentu sudah tercantum dalam CV anda.

Dalam beberapa kasus banyak orang yang pernah melamar kerja dan diterima justru pertanyaan yang ditanyakan oleh sang Reviewer adalah tentang organisasi dari pada pelajaran yang sudah anda pelajari di bangku kuliah. Reviewer suka bertanya "Anda jurusan Pendidikan Matematika? Oke, Saya baca CV anda, selama kuliah anda ikut organisasi XXXya? Apa jabatan anda di sana? Apa yang anda lakukan di organisasi itu? Mengapa anda melakukan inovasi itu? 

Apakah akhirnya berhasil?" dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak paparan di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan salah satu metode untuk mencapai masa depan yang lebih baik yakni dengan mengasah soft skill, memiliki jaringan luas, memperbagus nilai CV dan peduli dengan sosial.

Tentu saja organisasi bukan jaminan bagi kita untuk sukses, namun mengikuti organisasi merupakan salah satu metode menuju sukses.

Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun