"Oke." Tanggapannya.
Saat di luar aku memberitahu untuk tidak mengantar pulang, tapi dia tidak menghiraukannya dan tetap mengantarkan pulang. Di perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi. Bahkan setelah sampai di rumahku pun kami masih sama-sama diam.
"Hati-hati." Kataku sambil berlalu tanpa mendengar responnya.
...
Tidak lama kemudian ponselku berbunyi. Ku pikir dia memberi kabar sudah sampai di tempatnya. Tapi waktunya terlalu singkat. Ternyata memang bukan.
"Aku masih di daerah dekat rumahmu, kalau mau dokumennya sekarang bilang aja, paket akan segera dikirim ke tujuan wkwkwk."
"Jika begitu tolong diantarkan." Membaca pesannya membuatku sedikit tenang.
...
Bel rumah berbunyi, dan sudah bisa ditebak siapa yang datang. Dia adalah Reyfan temanku dari waktu SD hingga saat ini. Kami sangat dekat sudah seperti kakak-adik.
"Ini paketnya. Silahkan diperiksa. Apakah sudah sesuai?"Tanyanya
Aku melihat-lihat sebentar dan menjawab "Sesuai pesanan. Terima kasih."