"Benarkan? Yang ingin kamu tanyakan sebelumnya adalah tentang orang ini?" Tanyaku
Anya tidak menjawab apapun dia terlihat malu. Sepertinya aku berhasil mengetahui apa yang dia maksud sebelumnya.
"Aku tidak tau apa yang kamu pikirkan, dan apa yang telah atau akan kamu lakukan. Tetapi, jika kamu menganggap di antara aku dan dia ada sesuatu yang istimewa, itu tidak benar. Jadi tidak perlu khawatir." Jelasku.
"Sebelum aku berbicara banyak, ada yang ingin dipastikan dulu. Yang kamu temui tadi ...?" Katanya terpotong.
"Kak Faris. Benarkan tentangnya?" Timpalku
Mendengar namanya dia terlihat senang namun juga kaku. Aku tidak mengerti apa maksud ekspresinya.
"Sa, aku tau kamu tidak menyukainya. Tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku untuk tidak membencimu." Jelas Anya.
.....
(Bersambung)