Pada karya sastra novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta dapat dianalisis dari Segi pendekatan bahasa, khususnya tentang Prinsip kerja sama. Penulis mengambil novel Magening sebagai bahan penelitian karena Novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta Ditulis menggunakan dialog yang sederhana. Jalan cerita yang menarik dan runtut, sehingga Antara tokoh yang satu dengan yang lainnya Dalam bertutur banyak ditemukan tuturan Yang mengandung prinsip kerja sama. Selain Itu, belum pernah ada penelitian yang mengkaji karangan Sunarta dari segi aspek bahasa dengan pendekatan pragmatik.
 Pematuhan Prinsip Kerja Sama Dalam Novel Magening
1.Maksim Pelaksanaan
Pengunaan maksim pelaksanaan harus Jelas, tidak samar, dan tidak berbelit Maksudnya dalam aktivitas bertutur jika Melanggar akan hal-hal tersebut maka dapat Dikatakan melanggar PKS Grice karena tidak Mematuhi maksim pelaksanaan. Adapun Beberapa kutipan dialog dalam Novel Magening Karya Jengki terdapat tuturan Maksim pelaksanaan baik yang tidak Melanggar PKS atau juga ada yang )Melanggar PKS. Seperti yang tergambar pada Kutipan 01 pada novel magening di bawah ini.
(01)"Saya rasa semuanya sudah jelas,
Pak. Apa bisa saya tanda tangani Sekarang?" Halaman 62
(02)"O, Iya silakan tanda tangani."
Halaman 62
Kutipan 01, dan kutipan 02 memiliki Kadar kejelasan yang tinggi. Tuturan si
Penutur yang yang berbunyi "Apa bisa saya Tanda tangani sekarang?". Memberikan Kejelasan tentang apa sebenarnya yang Diminta oleh penutur. Hal apa yang harus Dilakukan? Tentu dampak dari penutur bisa Menimbulkan kejelasan maksud penutur. Demikian pula tuturan yang di sampaikan "O, Iya silakan tanda tangani.". Kata-kata tersebut Mengandung kadar ketangkasan yang jelas.Komunikasi yang baik harus bisa Mengungkapkan pikiran secara jelas. Maksim Pelaksanaan mewajibkan peserta petuturan Bertutur secara langsung jelas dan tidak kabur. Seperti juga yang tergambar pada kutipan di Bawah ini.
(03) "Aku yakin kau akan mampu