Mohon tunggu...
Pither Yurhans Lakapu
Pither Yurhans Lakapu Mohon Tunggu... Penulis - Pemitra (pejuang mielitis transversa)

Penulis buku "TEGAR!; Catatan Perjuangan Melawan Mielitis Transversa". Twitter: @pitherpung, blog: https://pitherpung.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Parodi] Seandainya Perang Kolbano Terjadi Tahun 2021

21 Mei 2021   08:50 Diperbarui: 21 Mei 2021   09:10 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain tempat wisata Bukit Fatuhan -Kolbano  | Sumber: fakta-tts.com

Masalah yang akan dialami ketika para serdadu musuh itu melintas dan menginjak/melanggar leu' musu-leu' musu tersebut adalah tiba-tiba mereka akan panik, bingung, hilang arah dan senjatanya tidak akan berfungsi normal. Saat itulah pasukan penjajah akan dihabisi dengan senapan tumbuk milik para meo.

(Penggunaan magis untuk melawan penjajah seperti ini mungkin mirip dengan magis kuda lumping yang juga dipakai di Pulau Jawa dulu).

Persis seperti prediksi ote 'naus, tentara Belanda datang menyerang lewat pintu timur Kolbano itu. Sayangnya, keberadaan Boi dan kawan-kawan di Fatu Han bocor oleh informasi dari seorang warga Nununamat bernama Osi Tlonaen bersama suaminya.

Pasukan kaes muti' (orang asing berkulit putih -- sebutan untuk Belanda) pun mengubah rute ke arah utara melewati lereng bukit ke arah Oe Uki, Fatu Oni, Oebubun hingga puncak Fatu Pene'. Dari situlah Belanda mulai membombardir sekaligus merengsek masuk ke wilayah Kolbano dengan mudah.

Taktik Boi Kapitan dan  pasukannya gagal, Kolbano pun kalah dan dikuasai Belanda.

(Kisah suasana di sekitar Fatu Han pada perang Kolbano 1907 yang disadur dari buku "KASE NAKA' POKE'; Sejarah Perlawanan Boi Kapitan Bersama Rakyat Kolbano Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme Belanda, 26 Oktober 1907", karya Welhelmus Boimau, 2018).
***


Realisasi proyek wisata Bukit Fatuhan - Kolbano | Dokumentasi pribadi
Realisasi proyek wisata Bukit Fatuhan - Kolbano | Dokumentasi pribadi
Perang Kolbano 2021 (Parodi) 

Bagaimana jika perang Kolbano terjadi 114 tahun kemudian alias tahun ini? Mungkin begini ceritanya.

Segera setelah mendapatkan hasil ote 'naus, "Boi Kapitan" menggelontorkan anggaran sebesar Rp.  1,5 M lalu memerintahkan arsitek untuk mendesain Fatu Han menjadi sebuah benteng berkonsep modern. Hasil desain itu langsung disetujui dan dipuji oleh para pejabat eksekutif - legislatif. "Konsepnya luar biasa," kata mereka.

Maka dibangunlah tangga seribu dan belasan gazebo dari pantai sampe ke puncak bukit. Dilengkapi dengan infrastruktur penting dan berkelas seperti tempat karaoke, villa, spot selfie, parkiran hingga lapak berjualan. Lantainya di-paving block biar kekinian. Tak ketinggalan WC/KM mewah senilai puluhan juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun