Hal ini telah dibuktikan secara historis dan di era modern, tidak hanya oleh sistem neo-liberalisme, tetapi juga sistem totaliter nasionalis dan komunis, yang telah terlihat runtuh.Â
Teks-teks Alkitab mengambil pandangan sangat kritis tentang raja-raja Israel. Hal ini terlihat jelas dalam kisah keinginan orang-orang Israel memiliki seorang raja (1 Sam 8) serta dalam kisah jatuhnya kerajaan (2 Raj. 24-25). Raja Israel sejatinya adalah Allah.
Yesus mengembangkan lebih jauh gagasan tentang 'Kerajaan Allah', mengarahkan ajarannya menuju keadilan sosial. Dia merumuskan prinsip politik: 'Kamu tahu bahwa di antara orang-orang bukan Yahudi, orang-orang yang mereka akui sebagai penguasa mereka memerintah atas mereka, dan orang-orang hebat mereka adalah tiran atas mereka.... tetapi siapa yang ingin menjadi besar harus menjadi hamba, dan siapa yang ingin menjadi yang pertama, harus menjadi budak semua' (Mrk 10: 42-44).Â
Gagasan komunitas ini membuat Paulus mendalilkan bahwa kepercayaan kepada Kristus mengatasi perbedaan sosial dan budaya, 'Tidak ada lagi orang Yahudi atau Yunani, tidak ada lagi budak atau orang merdeka, tidak ada lagi pria dan wanita; karena kamu semua adalah satu dalam Kristus Yesus.' (Gal 3:28).
Baca juga: Metode Penafsiran Alkitab
Keadilan di pengadilan, keadilan karena cinta
Pemeliharaan keadilan sosial dalam masyarakat bergantung pada keadilan dan kekuatan sistem hukumnya. Taurat mengatur keadilan tanpa syarat di pengadilan: 'Jangan membuat keputusan yang tidak adil' (Im 19:15); "Kamu akan memiliki satu hukum" (Im 24:22). Para nabi tanpa henti melawan hukum dan hakim yang tidak adil. Tuhan sendiri adalah pola dasar dari hakim yang adil (Mz. 9: 5).
Yesus mempromosikan upaya keadilan, namun ia mendorong murid-murid mengarahkan tindakan mereka pada apa yang ditentukan hukum, tetapi untuk selalu mempertimbangkan cara terbaik untuk membantu sesama yang miskin. Hal ini terlihat dalam Perumpamaan Orang Samaria (Luk 10: 29-37) serta dalam kriteria Penghakiman Terakhir : 'Sungguh Aku katakan kepadamu, seperti yang kamu lakukan kepada salah satu dari yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku' (Mat 25:40).Â
Kriteria utama kehidupan Kristen adalah mencintai Tuhan dan sesama (Mrk 12: 28-34). Maka Yesus sebenarnya menekankan kembali prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai Taurat (Im 19:18).
Keadilan ekonomi, pilihan Tuhan untuk orang miskinÂ
Kemewahan yang berlebihan di satu sisi, kemiskinan yang meningkat di sisi lain telah menjadi ciri pengalaman umat manusia selama ribuan tahun. Di dalam Alkitab, Tuhan dengan tegas mendukung kelompok-kelompok yang sangat rentan menderita ketidakadilan sosial.Â