Saya berpendapat, adalah keliru berpikir, dalam jawabannya Yesus membagi kehidupan menjadi dua bidang, sekuler dan sakral. Argumen-Nya tidak terpisah, itu terakumulasi--- sebuah fortiori argumen.Â
Dia tidak berkata, di satu sisi menghormati Kaisar dan di sisi lain menghormati Tuhan. Apa yang Dia tunjukkan adalah, jika Anda menghormati properti Kaisar, sebagaimana seharusnya, maka Anda harus semakin menghormati properti Tuhan.Â
Jadi jawaban lengkapnya adalah, 'Berikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar. Dan saat Anda melakukannya, kembalikan semua yang menjadi milik Tuhan kepada Tuhan'. Kedengarannya lebih seperti Yesus.