Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hopkins dan Maria!

26 Juni 2020   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2020   00:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/@stevenewman.

Hopkins menulis perikop ini mungkin pada peringatan seratus tahun kesyahidan Campion, 1 Desember 1881, dengan maksud menunjukkan bahwa puisi-puisinya adalah milik Allah.

Dari diskusi yang cukup panjang itu, Akhirnya saya mulai tertarik untuk membaca puisi-puisi Hopkins khususnya 'The Blessed Virgin compared to the Air we Breathe'. 

Puisi ini ditulisnya dalam bulan Maria, Mei, dan memiliki daya tarik yang kurang langsung, bertele-tele, dan tampaknya hampir dibuat-buat. Saya saat itu bertanya, "Apakah ini puisi atau risalah teologis?"

Memang tidak dapat dipungkiri, Bunda Maria menawarkan sumber inspirasi bagi bakat sastra dan seni. 'May Magnificat' Hopkins  menegaskan tesis tersebut. 

Namun bukan puisi ini yang saya maksudkan, namun, 'The Blessed Virgin compared to the Air we Breathe'. Dipenuhi dengan pemikiran yang mendalam, sintaksis kreatif, dan perbendaharaan kata yang sangat orisinal, puisi itu mungkin dianggap terlalu panjang dan berbelit-belit. 

Dengan kuplet tiga kaki yang berirama dan kembar tiga, relatif mudah dibaca dengan keras, tetapi isinya tidak selalu mudah. Namun harus dikatakan bahwa 'The Blessed Virgin compared to the Air we Breathe' sangat relevan, karena belas kasihan adalah tema utamanya.

Sahabatku! Adalah sebuah niscaya, bahwa para dewa zaman dulu ditakuti daripada dicintai. Bahwa orang-orang berusaha menghilangkan amarah, dendam, dan kehancuran dengan mempersembahkan kurban dan doa, dengan mematuhi 'perintah' dan menjalani kehidupan yang 'baik'. 

Dalam Kitab-kitab Ibrani, konsep-konsep seperti hesed (kebaikan) dan emeth (kesetiaan) menunjuk pada keterbukaan bertahap dalam Yudaisme tentang gagasan Tuhan yang murah hati. 

Tetapi dengan munculnya agama Kristen maka belas kasihan, kasih Allah, menjadi aspirasi utama agama di dunia Barat, terutama yang paling populer dalam seni Kristen adalah gambar Bunda Berbelaskasih. Dalam baitnya, Hopkins menulis,

She, wild web, wondrous robe,

Mantles the guilty globe'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun