Di tengah menguatnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah seminggu yang lalu. Kita mengetahui bahwa bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mendatangi salah satu tempat penukaran uang di Plaza Senayan Jakarta Pusat dengan tujuan untuk menukarkan sebagian aset dollar miliknya dengan rupiah. Ia menukarkan uang sebesar 1000 dollar ke rupiah.
Sandiaga Uno menyebut aksinya sebagai upaya memperkuat ekonomi nasional. Seribu dollar yang ia tukarkan menurut Sandiaga Uno hanyalah tindakan simbolis. Sandiaga Uno mengaku bahwa dia sudah menukarkan 95 % aset dollarnya ke rupiah.
Atas aksinya ini banyak yang berpendapat bahwa Sandiaga Uno melakukan politik pencitraan. Tanpa malu-malu, Sandiaga Uno pun mengakui bahwa memang tindakannya tersebut adalah politik pencitraan. Bagi Sandiaga Uno politik pencitraan yang dilakukannya sangat  dibutuhkan untuk  menggerakkan para peternak dollar agar  menukarkan aset dollar mereka ke rupiah.
Menurut penulis, politik pencitraan yang dilakukan oleh Sandiaga Uno adalah hal yang lumrah dan pantas dilakukan mengingat sandiaga uno adalah politisi dan politik pencitraan yang dilakukannya bukanlah dilarang secara undang-undang.
Akan tetapi, penulis sedikit merasa kecewa atas aksi tukar dollar ke rupiah yang dilakukan oleh Sandiaga Uno dikarenakan  Sandiaga Uno melakukan aksi tukar dollarnya ke rupiah pada waktu momen pilpres padahal jauh sebelum momen pilpres berlangsung, Presiden Joko Widodo sudah menghimbau para peternak dollar agar  menukarkan aset dollar mereka ke rupiah.
Bagi penulis, aksi tukar dollar ke rupiah yang dilakukan oleh Sandiaga Uno tidak terlepas dari naluri bisnisnya dan kepentingan politiknya pada momen pilpres.
Dan ketika Sandiaga Uno menukarkan 95 % aset dollarnya ke rupiah pada saat harga dollar sedang tinggi-tingginya  pasti dia memperoleh keuntungan dari tindakannya itu. Dan disinilah naluri bisnisnya bekerja.
Di sisi lain, penulis berasumsi bahwa disaat Sandiaga Uno menyandang predikat sebagai bakal calon wakil  presiden dan dia menukarkan aset dollarnya ke rupiah pada saat momen pilpres serta disaat harga dollar sedang tinggi-tingginya maka dia memperoleh keuntungan dan hasil keuntungan dari penukaran dollarnya tersebut ke rupiah dapat dipergunakan untuk dana taktis politik.
Meskipun pandangan penulis sedemikian rupa tapi penulis tetap mengapresiasi atas aksi Sandiaga Uno dalam menukar dollar ke rupiah dikarenakan Sandiaga Uno melakukan politik pencitraan yang positif dikala rupiah melemah  pada saat momen pilpres.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H