Mohon tunggu...
Nindia Pitaloka
Nindia Pitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Penggunaan Kosmetik Berbahaya dalam Perspektif Hukum Islam

2 Desember 2024   19:42 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnal Kosmetik Berbahaya, Sumber : Lesnida, L. (2021). Penggunaan Kosmetik Berbahaya Dalam Persfektif Hukum Islam. Al-Fikru: Jurnal Ilmiah

Krisis Kepercayaan terhadap Produk Skincare, Kasus skincare etiket biru yang viral di media sosial menunjukkan adanya masalah serius dalam regulasi dan pengawasan produk kecantikan. BPOM telah menghentikan produksi beberapa produk yang diduga tidak sesuai dengan klaim dan berpotensi membahayakan konsumen. Hal ini menciptakan krisis kepercayaan di kalangan masyarakat terhadap produk skincare, terutama yang dipromosikan secara agresif di platform media sosial. Konsumen mungkin merasa bingung dan terjebak dalam pilihan yang tidak aman.

Dampak Sosial dan Psikologis dari kasus ini adalah Viralitas produk skincare etiket biru di media sosial sering kali didorong oleh tren dan pengaruh influencer, yang dapat menciptakan ekspektasi tidak realistis tentang hasil perawatan kulit. Ketika produk ini tidak memberikan hasil yang diharapkan, atau bahkan menyebabkan kerusakan pada kulit, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pengguna. Rasa percaya diri dapat menurun, dan pengguna mungkin merasa tertekan atau cemas tentang penampilan mereka.

Dalam menghadapi fenomena ini, penting untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang penggunaan produk skincare. Konsumen perlu diberi informasi yang jelas mengenai risiko penggunaan produk yang tidak teruji dan pentingnya berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum mencoba produk baru, terutama yang mengandung bahan aktif yang kuat. Edukasi ini dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih baik dan aman dalam perawatan kulit mereka.

Kasus skincare etiket biru juga menunjukkan perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap produk kecantikan. Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan bahwa semua produk yang beredar di pasaran telah melalui uji keamanan dan efektivitas yang memadai. Ini akan melindungi konsumen dari produk yang berpotensi berbahaya dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang akurat tentang produk yang mereka gunakan.

Secara keseluruhan, bahaya skincare etiket biru yang viral di media sosial adalah isu kompleks yang melibatkan aspek kesehatan, sosial, dan regulasi. Kesadaran, edukasi, dan regulasi yang lebih baik sangat penting untuk melindungi konsumen dan memastikan bahwa mereka dapat merawat kulit mereka dengan aman dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun