Dampak negatif dari penggunaan kosmetik berbahaya, baik dari segi kesehatan fisik maupun spiritual. Penggunaan bahan yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan dalam konteks Islam, hal ini dapat dianggap sebagai tindakan yang melanggar prinsip menjaga diri dan kesehatan.
Penulis jurnal ini merekomendasikan agar umat Islam memilih kosmetik yang telah terdaftar, aman, dan bersertifikat halal. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk yang digunakan tidak hanya aman bagi kesehatan, tetapi juga sesuai dengan ajaran agama.
Jurnal ini menegaskan bahwa penggunaan kosmetik harus dilakukan dengan bijak, memperhatikan aspek halal dan kesehatan. Umat Islam diharapkan untuk lebih sadar akan produk yang mereka gunakan dan memilih yang tidak hanya memperindah penampilan tetapi juga tidak membahayakan kesehatan mereka.
Dengan demikian, jurnal ini memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam dalam memilih dan menggunakan kosmetik, serta menekankan pentingnya kesadaran akan dampak dari produk yang digunakan.
Dan sebagai contoh dari bahaya skincare yang sedang terjadi sekarang yaitu mengenai bahaya skincare etiket biru yang sering dipromosikan di media sosial, dapat mengandung bahan aktif berbahaya seperti hidrokuinon, kortikosteroid, dan asam retinoat. Penggunaan produk ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan berbagai efek samping serius, termasuk okronosis exogen, telangiektasis, atrofi kulit, hipopigmentasi, jerawat yang lebih parah, dan iritasi kulit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menghentikan sementara produksi beberapa skincare etiket biru yang diduga tidak sesuai dengan klaim dan berpotensi membahayakan konsumen. Kasus ini terungkap setelah investigasi oleh pemilik akun media sosial yang mengungkap peredaran produk yang tidak sesuai ketentuan.
Skincare etiket biru adalah istilah untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat dan dibuat sebagai produk racikan khusus untuk pasien yang telah berkonsultasi dengan dokter. Produk ini seharusnya digunakan di bawah pengawasan medis untuk menghindari risiko kesehatan.
Hal ini menekankan pentingnya penggunaan skincare dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional untuk mencegah kerusakan pada kulit.
Menurut Pendapat saya mengenai bahaya skincare etiket biru yang viral di media sosial perlu ditinjau dari berbagai aspek, termasuk komposisi produk, efek samping, dan dampak sosial yang lebih luas.
Skincare etiket biru sering kali mengandung bahan aktif yang kuat, seperti hidrokuinon, kortikosteroid, dan asam retinoat. Meskipun bahan-bahan ini dapat memberikan manfaat dalam perawatan kulit, penggunaannya tanpa pengawasan dokter dapat berisiko tinggi. Misalnya, hidrokuinon dapat menyebabkan okronosis exogen, yang ditandai dengan perubahan warna kulit yang permanen, sedangkan kortikosteroid dapat menyebabkan efek samping seperti telangiektasis, atrofi kulit, dan hipopigmentasi. Penggunaan asam retinoat tanpa pengawasan juga dapat menyebabkan iritasi parah, kemerahan, dan pengelupasan kulit.